Anak-anak RI di Bawah 12 Tahun Makin Ngeri Keracunan Medsos

Anak-anak RI di Bawah 12 Tahun Makin Ngeri Keracunan Medsos--

RADAR BENGKULU - Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi), Meutya Viada Hafid terus menyuarakan soal tingkat keamanan anak-anak di ruang digital. Sebanyak 9,17 persen dari pengguna internet berasal dari kelompok usia post-gen Z.

Hal ini disampaikan Meutya diacara Hari Keamanan Berinternet 2025 di Kantor Komdigi, Jakarta pada Selasa, 18 Februari 2025.

Ia mengklaim pemerintah tengah mencari cara untuk memperketat aturan anak main medsos demi keamanan berinternet.

"Kita tentu ingin terus meningkatkan keamanan anak-anak kita di ruang digital, karena itu pemerintah saat ini terus melakukan dan memikirkan berbagai cara," ujar Meutya dalam paparannya.

Meutya menjelaskan bahwa Indonesia, saat ini menjadi salah satu negara dengan jumlah pengguna internet terbesar di dunia dengan 221 juta lebih atau 79,5 persen dari total populasi terhubung ke dunia maya.

Menariknya, kata Meutya, keberadaan generasi post-gen Z yaitu kelompok usia anak di bawah 12 tahun dan mereka terlahir ketika era digital yang saat ini menduduki 9 persen pengguna sosial media.

BACA JUGA:Ini Ide Untuk Penataan Kasur Anak Gen Z yang Stylish dan Fungsional

BACA JUGA:Dana PIP Rawan Dicuri! Sekolah Wajib Umumkan Nama Siswa Penerima: Laporkan Penyelewengan!

"Saat ini 9,17 persen dari pengguna internet berasal dari kelompok usia post-gen Z atau 12 tahun ke bawah," jelas Meutya.

"Mereka tumbuh dengan akses tidak terbatas ke dunia maya, dan kita tahu bahwa mereka belum mendapat perlindungan yang memadainya," paparnya.

Kebanyakan orang tua memberikan batasan-batasan kepada anak-anaknya dalam mengakses internet.

Namun, Meutya mengatakan masih banyak anak-anak yang tidak taat terutama soal durasi bermain internet dari orang tuanya.

"Saya memahami bahwa orang tua selalu berusaha memberikan batasan dalam penggunaan internet bagi anak-anaknya sudah dilakukan, tapi untuk data 22 persen anak-anak tidak mengikuti aturan orang tua mengenai durasi mereka berinternet," pungkasnya.

Dari data tersebut, Meutya mengatakan bahwa daya tarik dunia digital bagi anak-anak cukup besar. Tanpa dari orang tua pengawasan mereka bisa dengan mudah tersesat di ruang digital ini. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan