RADAR BENGKULU, BENTENG - Sekretaris Dinas Dukcapil Benteng Adnan Kasidi menerangkan, ada 2 ribu lebih pemilih pemula dalam Pilkada Serentak nantinya diwilayah kabupaten Benteng.
"Untuk perekaman telah dilakukan pasca Pemilu Serentak kemarin, kemudian dilanjutkan setelah masuk tahun ajaran baru 2024-2025. Setelah dilakukan perekaman jemput bola, dari 2 ribuan saat ini berkurang tinggal 300-an siswa lagi yang belum merekam data," katanya.
Ditambahkan dia, Dukcapil Benteng terus melakukan perekaman data KTP Elektronik untuk pemilih pemula di Bengkulu Tengah dengan pola jemput bola ke sekolah.
"Perekaman keliling terus dilakukan jelang pemungutan suara 27 November 2024, sehingga seluruh pemilih pemula akan mendapat KTP sebagai syarat datang ke TPS," terangnya.
BACA JUGA:Tingkatkan Kompetensi Bidang Kepramukaan dengan Kegiatan Orientasi
BACA JUGA:Bantuan Alat Tangkap dan Mesin Tempel Bakal Diterima 21 KUB Nelayan di Mukomuko
Sementara itu, tokoh pemuda Bengkulu Tengah Verizal,SE berpesan kepada para pelajar yang sudah memiliki hak pilih dalam Pilkada serentak tahun 2024 menjadi pemilih pemula yang cerdas dan tidak sekedar ikut-ikutan.
"Para pemilih pemula harus cerdas dan tidak golput," pesannya.
Para pemilih pemula tersebut diminta supaya bisa berpartisipasi dalam menentukan bagaimana Bengkulu Tengah kedepannya. Caranya, harus menggunakan hak pilihnya dengan baik.
"Kalau tidak berpartisipasi dalam politik, maka juga tidak akan memberikan warna untuk pembangunan bangsa ini. Jangan golput," pintanya.
BACA JUGA:Tampilkan Muhadarah: Shalawat Syahdu dan Ceramah Tentang Cinta Orang Tua
BACA JUGA:5 Manfaat Jus Buah Belimbing Bagi Kesehatan Tubuh Dapat Meredakan Sakti Maag
Lebih lanjut ia berharap para pemilih pemula agar bisa bijak dalam menentukan pilihannya.
Caranya dengan menggali informasi secara lebih detail, baik kaitanya dengan program, riwayat pengalaman maupun kinerjanya. Termasuk visi dan misi yang diusung calon yang akan dipilih. Dan sejumlah persoalan lainnya.
"Pelajar dalam menentukan pilihannya nanti harus mantap dan sudah punya gambaran. Tidak sekedar ikut-ikutan saja. Kalau punya medsos juga harus pandai memilah informasi apakah itu hoaks atau bukan," pungkasnya.