RADAR BENGKULU, MANNA - Bagi perkumpulan masyarakat yang mempunyai usaha, agar berbadan hukum.
Berdasarkan data yang ada di Dinas Pertanian bagian Peternakan dan Kesehatan hewan ada sekitar 20 peternak ayam petelor, tetapi yang menjadi persoalan adalah standar harga yang berbeda dan persaingan telor yang masuk dari luar(Padang).
Untuk itu Dinas Pertanian bekerjasama dengan Dinas Perdagangan bagian Koperasi,membentuk koperasi peternak ayam petelor.
Kepala Dinas Pertanian Sakimin,SP melalui Pengawas Mutu Hasil Pertanian Reni Rahmiati,S,TP menyampaikan bukan hanya itu,masih banyak yang dihadapi peternak ayam petelor yaitu pemasaran ketika hasil yang melimpah,biaya produksi seperti makan ternak yang cukup tinggi,serta permodalan pengembangan usaha,itulah persoalan yang dihadapi peternak ayam petelor di Bengkulu Selatan.
"Berdasarkan persoalan yang dihadapi peternak ayam petelor. Koperasi bisa menjadi salah satu kunci keluar dari persoalan tersebut, harga akan menjadi satu harga yang dikeluarkan oleh koperasi. Hasil melimpah koperasi yang menampung,dan untuk jangka pendek ini. Presiden kita Pak Prabowo mempunyai program makan sehat dan bergizi untuk anak sekolah, usaha peternak ayam petelor bisa ikut menjadi berkembangnya,karena peluangnya ada,"ungkap Reni Minggu (01/12).
BACA JUGA:Oktober 2024 PNBP Mencapai 14,52 Miliar, Turun Sampai 4,19 Miliar, Ini yang Harus Dilakukan
BACA JUGA:Pergantian Cuaca, Warga Kembali Terserang DBD
Dengan harapan hasil peternak ayam petelor bisa terserap secara maksimal yang bisa menyalurkan hasil telor yaitu koperasi. Untuk mengikut program tersebut tidak boleh secara perseorangan,hal itulah yang menjadi faktor didirikannya koperasi peternak ayam petelor bahkan itupun menjadi keinginan seluruh peternak ayam petelor yang berjumlah 20 peternak Smse Bengkulu Selatan.
Dengan program yang dicanangkan oleh Presiden,makanya Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan,mempersiapkan semuanya untuk menjalankan program tersebut diawal tahun 2025,makanya kegiatan harus segera disiapkan,sebagai dinas terkait harus kejar tayang sehingga persiapan sampai akhir tahun 2024 ini semuanya harus selesai.
"Tetapi masih ada satu persoalan,untuk menjalankan program Presiden tersebut,kita tidak mampu dalam ketersediaan telor untuk semua anak sekolah,kalau hanya mengandalkan hasil dari peternakan ayam petelor kita,masih harus memanfaatkan telor dari luar daerah,karena untuk populasi ayam petelor kita masih kurang.Untuk jumlah hasil telor dalam satu bulan hanya mampu menghabiskan 86,70 ton perbulannya,tetapi kalau hanya untuk konsumsi kita sudah mencukupi karena produksi telor kita mencapai 2,9 ton perhari kebutuhan 2,4 ton artinya ada kelebihan 0,4 ton,"jelasnya.
Kalau terus meningkatkan produksi telor peternak ayam kedepannya,agar nantinya produksi bisa mencukupi kebutuhan didalam bahkan bisa sampai keluar,hal ini menjadi perhatian khusus dari Dinas Pertanian,bagaimana nantinya peternak ayam petelor di Bengkulu Selatan bisa maju.
BACA JUGA:DLHK Bengkulu Selatan Wawancarai Ratusan Tukang Sapu Jalan, Ada Apa Ya?
BACA JUGA:Inspektorat BS Warning OPD Agar Lengkapi SPJ
"Untuk itu kita akan selalu memantau,terkait penambahan populasi,pembinaan akan kesehatan dan pakan untuk para peternak dan ayam,karena pakan yang tinggi dan biaya pasti memang menjadi persoalan,untuk tahun 2025 rencananya akan ada pengadaan vaksin dan obat - obatan untuk ayam,untuk jenis masih kami kaji agar nantinya tidak salah,"Reni.