4 Langkah Mengatasi Stigma Seputar Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Selasa 08 Oct 2024 - 05:00 WIB
Reporter : Naura
Editor : syariah m

radarbengkulu.bacakoran.co — Meskipun kesadaran akan pentingnya kesehatan mental terus meningkat, stigma seputar masalah kesehatan mental di tempat kerja masih menjadi tantangan besar.

Banyak pekerja merasa enggan untuk berbicara tentang tekanan psikologis yang mereka alami karena takut dianggap tidak profesional atau tidak kompeten.

Menurut survei yang dilakukan oleh Asosiasi Kesehatan Mental Indonesia (AKMI), sekitar 55% karyawan yang mengalami masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi, merasa tidak nyaman untuk membicarakannya dengan atasan mereka. 

Akibatnya, banyak yang memilih untuk memendam perasaan mereka atau bahkan bekerja dalam kondisi yang tidak optimal, yang pada akhirnya berdampak pada produktivitas dan kualitas hidup mereka.

BACA JUGA:5 Manfaat Mindfulness untuk Kesehatan Mental di Era Digital

BACA JUGA:Hujan dan Kesehatan Mental: Bagaimana Suara Rintik Hujan Membantu Relaksasi dan Mengurangi Stres

Mengapa Stigma Masih Ada?

Salah satu alasan utama mengapa stigma seputar kesehatan mental di tempat kerja masih kuat adalah kurangnya pemahaman tentang masalah ini. 

"Banyak orang masih melihat kesehatan mental sebagai kelemahan pribadi atau masalah yang seharusnya tidak dibawa ke lingkungan kerja," jelas Rina Andriani, seorang konsultan kesehatan mental di Jakarta. 

"Padahal, kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Jika kita bisa mengambil cuti sakit untuk flu, mengapa kita tidak bisa melakukannya untuk masalah mental yang sama seriusnya?" tambahnya. 

 

Selain itu, budaya kerja yang menekankan pada kinerja tinggi dan tekanan untuk selalu tampak 'kuat' sering kali membuat karyawan enggan untuk menunjukkan kerentanannya. Mereka khawatir akan dijauhi oleh rekan kerja atau kehilangan peluang karier jika terbuka tentang masalah yang mereka hadapi.

 

Langkah Mengatasi Stigma

 

Kategori :