Menonton Film Kekerasan akan Berdampak pada Otak dan Mental

Anak yang terbiasa menonton film kekerasan akan cenderung untuk berperilaku agresif.-LittleBee80-Getty Images--
RADAR BENGKULU, SURABAYA - Saat Anda menonton film dengan genre kekerasan atau kejahatan, kemungkinan besar Anda akan lebih mengingat adegan-adegannya. Bahkan lebih mudah diingat daripada mengingat adegan dalam film bergenre lain.
Apalagi, adegan yang menunjukkan kekerasan yang grafik, akan mudah melekat pada pikiran Anda. Sedangkan adegan sebelum maupun sesudahnya akan cenderung mudah dilupakan.
Seperti dikutip dari laman harian.disway.id, film dengan genre itu sering dibuat segrafik mungkin. Sehingga penonton tidak akan mudah melupakannya.
Efek Psikologis pada Otak
Banyak peneliti membuktikan bahwa adegan kekerasan mencengkeram perhatian penonton. Membuat otak kewalahan dan kesulitan untuk memproses adegan setelahnya.
BACA JUGA:Tidak Dilarang Wisuda Sekolah, Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Asal Jangan Dipaksakan dan Berlebihan
BACA JUGA:ITS Surabaya Kembangkan Kurikulum Semikonduktor, Bekerjasama dengan ASU
Studi yang dilakukan di Universitas Vanderbilt, Amerika Serikat, menyebut bahwa adegan berdarah menyebabkan "kebutaan" sementara pada adegan-adegan setelahnya.
Studi lain yang dilakukan oleh para peneliti di Universitas Central Florida menunjukkan bahwa adegan-adegan kekerasan menghapus ingatan penonton akan apa yang terjadi sebelumnya.
Namun, kekerasan dan kejahatan yang ditunjukkan pada film sulit membuat penonton berpaling darinya.
Hal lain, yaitu bagaimana keterlibatan penonton ketika melihat film-film tersebut. Saat adegan itu diputar, saat itulah jantung mereka berdetak kencang, mata mereka terpaku, tak ingin melewatkan sedetik pun.
Efek pada Kesehatan Emosional dan Mental
Seseorang juga bisa menjadi rentan terhadap kecemasan atau anxiety. Ketika mereka melihat adegan kekerasan, hormon rasa takut dan stres seperti adrenalin dan kortisol akan dilepas.
Hal itu yang membuat tubuh mereka beralih ke mode siaga. Dikarenakan adegan kekerasan susah untuk dilupakan, otak mereka akan selalu berada pada mode tersebut. Bahkan setelah filmnya telah lama tamat.