Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Dipercepat

Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu segera dilakukan--

RADAR BENGKULU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu saat ini tengah mempercepat upaya pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu. Langkah ini diambil untuk mengatasi pendangkalan yang semakin parah, menghambat masuknya kapal besar, dan berdampak langsung pada aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.

Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah, menyatakan Pemprov Bengkulu telah mengadakan rapat dengan PT. Pelindo serta sejumlah pihak terkait lainnya. Hasilnya, disepakati bahwa pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai akan dilakukan dengan mekanisme private company. Yakni, menggunakan perusahaan swasta yang dikelola oleh organisasi non-pemerintah.

"Untuk alur ini sedang ditangani. Kita mau bikin private company. Kemarin sudah disepakati oleh pihak Pelindo, GAPKI, APBI, serta pengguna jasa lainnya," kata Rohidin.

Mekanisme ini, lanjutnya, bertujuan untuk memastikan ada perusahaan yang fokus pada pemeliharaan dan perbaikan alur pelayaran setiap tahunnya. Dengan begitu, persoalan pendangkalan yang berulang dapat diatasi secara berkelanjutan.

BACA JUGA:Kawasan Danau Dendam Tak Sudah Dirancang Jadi Ruang Rekreasi Budaya yang Harmonis dengan Alam

BACA JUGA:Seleksi CPNS 2024 di Bengkulu Ada 4 Formasi Khusus Disabilitas, Peluang Luas untuk Semua

 "Kita harapkan dalam waktu dekat akan terbentuk mekanisme kerjasamanya. Diperkirakan di awal September sudah bisa mulai kerja," tambahnya.

Kondisi pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai bukan sekadar persoalan teknis, tetapi juga menjadi ancaman serius bagi perekonomian Bengkulu. Pendangkalan yang terjadi menyebabkan kapal-kapal besar kesulitan untuk merapat. Bahkan, beberapa diantaranya harus menunda kegiatan bongkar muat barang. Situasi ini tentu mengganggu kelancaran distribusi logistik di wilayah Bengkulu, yang pada akhirnya bisa merugikan banyak sektor.

Gubernur Rohidin optimis bahwa pengerukan alur pelayaran ini akan memberikan dampak positif dalam waktu singkat.

"Mudah-mudahan dalam satu bulan kondisi alur Pelabuhan Pulau Baai sudah kembali baik," ujarnya.

BACA JUGA:Ini Dia Khasiat Konsumsi Teh Hitam Tawar Setiap Hari

BACA JUGA:Redistribusi Tanah 390 Hektar eks HGU PT. CBS di Desa Ulak Pandan, Desa Muara Dua & Desa Pasar Lama

Pendangkalan alur pelayaran juga berdampak pada penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) di wilayah Bengkulu. Kapal tanker yang biasanya bisa masuk sekali dengan muatan besar kini harus melakukan pengiriman secara bertahap. Hal ini tentu mengakibatkan peningkatan biaya dan waktu yang diperlukan untuk distribusi BBM ke depot Pertamina di Pulau Baai.

Dalam beberapa waktu terakhir, Pemprov Bengkulu dan PT. Pelindo II Regional Bengkulu telah aktif menyampaikan kondisi ini kepada pihak Kementerian terkait. Upaya ini diharapkan dapat mempercepat proses pengerukan yang memang sudah sangat mendesak. Tidak hanya soal ekonomi, keberhasilan pengerukan ini juga menyangkut citra dan daya saing Pelabuhan Pulau Baai sebagai pintu gerbang ekonomi Bengkulu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan