Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu Dipercepat
Pengerukan Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu segera dilakukan--
Selain itu, Pemprov Bengkulu juga mengajak asosiasi-asosiasi terkait, seperti Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI), untuk turut serta dalam mendukung proyek pengerukan ini. Partisipasi mereka dinilai penting karena aktivitas perdagangan mereka sangat bergantung pada kelancaran akses pelabuhan.
Rohidin menyebutkan bahwa pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai ini tidak hanya akan berdampak pada sektor ekonomi, tetapi juga menjadi simbol sinergi antara pemerintah dan swasta dalam membangun infrastruktur yang berkelanjutan.
"Kami optimis dengan kerjasama ini, alur pelabuhan akan kembali optimal dan mendorong percepatan pembangunan ekonomi daerah," tuturnya.
BACA JUGA:Pengamat: Anggaran Pendidikan Rawan Dipolitisasi
BACA JUGA:Kinerja Industri Keuangan Provinsi Bengkulu Posisi Juni 2024 Stabil Dan Positif
Proses pengerukan ini direncanakan mulai pada awal September 2024. Meski demikian, masyarakat dan pelaku usaha masih menunggu realisasi dari rencana ini. Mereka berharap agar proyek ini tidak hanya menjadi janji, tetapi segera diwujudkan demi kepentingan bersama.
Dengan langkah strategis ini, Pemprov Bengkulu berharap Pelabuhan Pulau Baai akan kembali menjadi pusat aktivitas maritim yang berperan penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Bengkulu. Pengerukan alur pelayaran bukan sekadar proyek fisik, melainkan upaya untuk menjaga denyut ekonomi daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.