Inilah Kisah Fatmawati dan Bung Karno di Bengkulu (28) - Bung Karno Memadu Janji dengan Fatmawati
Sumur di rumah Bung Karno ini konon kabarnya ada khasiatnya, sehingga banyak pejabat yang berkunjung mencuci mukanya dengan air sumur ini--
Fatmawati Dapat Kiriman Hadiah, Peniti Rantai dengan Mainan Model Batu Merah Biji Ketimun
OLEH : AZMALIAR ZAROS
RADAR BENGKULU - H.A Karim sebagai sahabat terdekat Bung Karno ternyata tidak perlu didesak. Sebab sang babah sendiri selalu melayani usul-usul Bung Karno yang lain. Apalagi keinginan Bung Karno soal jodoh ini.
Belakangan sang babah ini pula yang diminta menjemput Bung Karno dari Padang ketika Jepang sudah masuk Sumatera, disertai titipan amanah ''agar menjaga Fatmawati seperti menjaga jiwa Soekarno sendiri.''
H.A.Karim kemudian menjemput Bung Karno dengan susah payah. Tapi, ia hanya bisa sampai di Sungai Dareh. Karena, jembatan rusak.
Sedangkan Bung Karno ternyata sudah di Sijunjung, di seberang sungai. Kemudian H.A.Karim menyeberang tanpa mobil dan bersama Bung Karno ke Sijunjung dengan mobil pinjaman, lalu ke Bengkulu.
Setiba di Bengkulu, H.A.Karim ''terlibat'' pula dalam persoalan yang timbul antara Bung Karno dan Bu Inggit. Karena, Ibu Inggit kurang setuju mampir di Bengkulu. Melainkan ingin langsung ke Jawa.
H.A.Karim sendiri tetap membela keinginan Bung Karno, sekalipun harus menderita batin karena hubungannya yang lama baik dengan Bung Karno dan dengan Ibu Inggit.
Pada pertengahan 1942, Bung Karno meninggalkan Bengkulu menuju Pulau Jawa melalui Palembang. Di Palembang Bung Karno menginap di rumah Dr. A.K.Gani.
Berita burung mengatakan perjalanan Bung Karno terhalang di sana. Malah ia seakan-akan ditangkap oleh Jepang. Tapi kemudian ternyata Bung Karno selamat sampai di Jawa, tak ketinggalan kedua ekor anjingnya.
Sepeninggal Bung Karno ia isi waktunya dengan belajar Bahasa Jepang. Huruf Hirayana dan huruf Kanji. Semua sekolah sudah tutup sementara.
Waktu itu ia sudah pindah ke rumah lagi. Rumah di Pasar Minggu ia tinggalkan menuju rumah yang lebih besar. Yaitu gedung yang ditinggalkan kosong oleh Belanda di Pasar Melintang.
3 Bulan Bung Karno meninggalkan Kota Bengkulu, Fatmawati mendapat kiriman dari Bung Karno melalui seorang kenalannya pedagang emas berlian dari Kota Bengkulu.