Mengantar Asa di Bergas Kidul

Keterangan Foto: Dansatgas Letkol Guvta saat berdiskusi dengan Bupati Semarang, H. Ngesti Nugraha di Lokasi Pengecoran Jalan--

* Mengantar Asa

Semilir angin menerpa, menggugurkan dedaunan kering rumpun bambu. Cuaca cerah siang itu, melegakan titik lokasi sasaran fisik pembangunan Jalan Londho. Meski panas, namun mendukung pengerjaan lebih maksimal.

Mengikis tanah, merapikan badan jalan. Satgas TMMD bersama masyarakat memastikan badan jalan sesuai rencana dengan lebar 3,5 meter. Rerumputan dibersihkan, tebing tanah dipapas, bebatuan besar dicungkil dan dipecah menggunakan palu godem, pekerjaan sasaran fisik jalan siang itu menguras tenaga.

Mengusap keringat dahi, semua prajurit bersemangat meski tersengat panasnya mentari, demi mengantar harapan masyarakat yang lama dinanti. 

Tak ayal, sesekali, prajurit terpeleset dengan sepatu boothnya yang tak mampu menumpu dengan baik sesaat memijak lapisan tebing di pinggir badan jalan. Meski begitu, harapan masyarakat menderap semangat memacu pekerjaan sesuai tugas masing-masing.

Di sisi lain, mesin molen terus berputar mengaduk corcoran, hasil adukan diangkut lalu dituang ke badan jalan untuk betonisasi. 

Cetok, penghalus coran diayunkan prajurit, bak seorang tukang meratakan posisi badan jalan dengan ketebalan 15 Cm. Dengan lihai, pengecoran jalan siang itu menunjukkan progres yang cukup baik. 

Terlihat, komunitas RX King/Relawan Satria Elang juga turut membantu pengecoran itu, menyatu dalam kemanunggalan TNI dan Rakyat. 

“Jalan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi karyawan pabrik di Wilayah Begas. Selain itu, juga dapat mengurangi kerawanan kecelakaan”, kata Ketua Relawan Satria Elang, Taufik (31).

Tengah hari, terik matahari tak sanggup lagi tertahan di ubun-ubun. Keringat bercucuran di badan, percikan tanah dan corcoran mengena di baju dan celana prajurit. 


Keterangan Foto: Menggunakan palu godem, Satgas TMMD memecahkan batu besar. Pecahan batu itu, selanjutnya digunakan untuk melapisi bagian bawah pengecoran jalan yang berlumpur, agar konstruksi jalan lebih kuat.--

Rehat sejenak, prajurit berkumpul dibawah rindangnya rumpun bambu di sudut jalan. Melepas dahaga, seteko kopi dan es teh tersaji dengan menu gorengan. ‘Seruput’, prajurit itu menyesap kopi hitam melegakan tenggorokan sembari menyantap gorengan bersama masyarakat yang turut membantu pekerjaan.

Senyum tipis, canda tawa terurai sesaat gurauan salah satu prajurit terlontar, seolah letihnya siang itu terlupakan.

Tak lama kemudian, dari kejauhan samar-samar terlihat sosok berwibawa dengan sorot mata tajam datang menghampiri. Ia adalah Letkol Guvta yang sedang mengecek progres pembangunan sasaran fisik.

Dengan gagah, Letkol Guvta sejenak melihat-lihat progres pembangunan. Seketika mengembangkan senyuman, menandakan rasa puas atas pekerjaan itu. Lalu, dirinya menujukkan jempolnya ke arah prajurit dan masyarakat, sembari berucap “mantap!”.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan