10.419 Ton Beras SPHP Digelontorkan di Bengkulu, Bulog Pastikan Harga Stabil dan Pasokan Aman

10.419 Ton Beras SPHP Digelontorkan di Bengkulu, Bulog Pastikan Harga Stabil dan Pasokan Aman--
RADAR BENGKULU – Langkah konkrit dilakukan Pemerintah melalui Perum Bulog Kantor Wilayah Bengkulu demi menjaga ketahanan pangan dan mengendalikan inflasi di tengah ancaman gejolak harga kebutuhan pokok.
Dalam program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), Bulog menyalurkan sebanyak 10.419 ton beras untuk masyarakat di seluruh kabupaten dan kota se-Provinsi Bengkulu.
Penyaluran ini dilakukan secara bertahap, terhitung mulai Juli hingga Desember 2025, dan menjadi salah satu strategi utama pemerintah pusat untuk menjamin ketersediaan beras berkualitas dengan harga yang tetap terjangkau di tengah fluktuasi pasar.
Pemimpin Perum Bulog Kanwil Bengkulu, Dody Syahrial, menjelaskan bahwa beras SPHP merupakan bagian dari instrumen nasional yang sangat penting untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok, utamanya beras yang merupakan komoditas utama konsumsi masyarakat Indonesia.
BACA JUGA:Bantuan Pangan Beras untuk 18,2 Juta Penerim di Indonesia Siap Disalurkan Bulog
BACA JUGA:Rp 25 M Untuk Cetak Sawah Baru, 2.000 Hektare Lahan
"Program ini bukan hanya soal distribusi beras murah, tetapi tentang menjaga daya beli masyarakat, mengantisipasi lonjakan harga, dan tentu saja, memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal,” ujar Dody saat penyaluran perdana SPHP di halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Provinsi Bengkulu, Jumat (12/7).
Beras SPHP disalurkan dalam kemasan 5 kilogram dan dijual dengan harga terjangkau, sesuai ketentuan dari pemerintah pusat. Untuk memastikan kualitas dan ketepatan sasaran, distribusinya dilakukan melalui berbagai jalur. Seperti pasar rakyat, koperasi desa/kelurahan Merah Putih, outlet pangan binaan Bulog, hingga gerai Pemerintah Daerah lewat Gerakan Pangan Murah (GPM).
“Penyaluran ini kita kawal ketat, bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Satgas Pangan, serta instansi terkait lainnya. Kami pastikan beras ini sampai ke masyarakat yang membutuhkan, bukan ke tangan spekulan,” tegas Dody.
Dari total 10.419 ton, Bulog menyebarkan penyaluran ke 10 kabupaten/kota di Bengkulu dengan memperhatikan kebutuhan lokal serta fluktuasi harga yang mungkin terjadi di masing-masing wilayah. Daerah yang selama ini menjadi langganan lonjakan harga diprioritaskan.
BACA JUGA:Ayo Cek Arah Kiblat, Matahari Tepat di Atas Ka'bah Tanggal 15 - 16 Juli 2025
“Kita punya sistem pemantauan harga yang real-time, jadi jika ditemukan gejolak di satu daerah, stok langsung kita dorong ke sana untuk intervensi.”
Dody juga mengimbau masyarakat agar tidak panik atau menimbun beras karena stok yang dimiliki Bulog Bengkulu dinilai sangat mencukupi untuk kebutuhan sampai akhir tahun, bahkan jika terjadi lonjakan permintaan.
“Stok beras kita aman. Tidak hanya cukup untuk enam bulan ke depan, tapi juga siap jika ada kebutuhan darurat. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan,” ujarnya.