Waspada Penipuan Jual Beli Mobil Online, Warga Kaur Kehilangan Uang Rp 82 Juta

Waspada Penipuan Jual Beli Mobil Online, Warga Kaur Kehilangan Rp 82 Juta--

BACA JUGA:Ini Dia Daftar Minuman Alternatif Selain Kopi untuk Menemani Aktivitas Harian

Orang tua di rumah tersebut juga membenarkan pengakuan itu. Arief kemudian mengecek fisik dan dokumen mobil. Nomor rangka dan mesin sesuai dengan surat-surat yang ditunjukkan.

“Setelah saya cocokkan, saya kembali menghubungi Wanda untuk menanyakan kelanjutannya,” kata Arief.

Wanda meminta Arief menjauh dari rombongan agar bisa berdiskusi soal harga tanpa didengar keluarga. Setelah serangkaian telepon antara Wanda dan Arief akhirnya menyetujui untuk mentransfer uang sebesar Rp 82 juta ke rekening BRI atas nama Wanda Sibarani.

Setelah transaksi dilakukan di depan rumah Wawan, Arief kembali masuk dan memberi tahu bahwa uang telah ditransfer. Respons Wawan dan keluarganya justru mengejutkan.

 “Mereka malah bilang tidak kenal dengan Wanda. Wawan bilang, ‘Wanda itu siapa?’ Padahal dari awal ngaku sepupu,” tutur Arief.

Kebingungan pun berubah jadi kepanikan. Rombongan Arief segera menuju bank BRI terdekat untuk mengecek bukti transfer. Ternyata, hanya dalam 14 detik setelah dana masuk, uang itu langsung dipindahkan ke rekening lain di Bank Mandiri.

“Saya transfer pukul 12.18 WIB, dan di jam yang sama uang langsung dipindahkan. Kami langsung balik ke rumah Wawan di PD Guci, tapi suasananya sudah tidak jelas,” ujar Arief.

Merasa menjadi korban penipuan terstruktur, Arief melapor ke Polres Seluma pada Rabu, 7 Mei 2025. Dalam laporannya, ia mengajukan tiga tuntutan utama. Pemblokiran rekening Wanda Sibarani, permintaan pertanggungjawaban kepada Wawan sebagai pihak yang menyerahkan mobil, serta penahanan terhadap kendaraan sebagai barang bukti.

“Saya minta polisi segera bertindak. Ini bukan sekadar salah paham, tapi ada indikasi penipuan yang dirancang rapi,” kata Arief.

Kapolres Seluma melalui Kasat Reskrim saat dikonfirmasi menyatakan laporan telah diterima dan pihaknya akan mendalami semua pihak yang terlibat. “Kami sedang menelusuri alur komunikasi dan rekening yang digunakan. Tidak menutup kemungkinan ada sindikat di balik kasus ini,” ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan