Gubernur Bengkulu Apresiasi Pelajar Tak Bawa Motor ke Sekolah, Solusi Keselamatan dan Gaya Hidup Sehat

Gubernur Bengkulu Apresiasi Pelajar Tak Bawa Motor ke Sekolah, Solusi Keselamatan dan Gaya Hidup Sehat--
RADAR BENGKULU – Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan memberikan apresiasi kepada siswa-siswi yang memilih tidak membawa kendaraan ke sekolah sebagai upaya mengurangi risiko kecelakaan. Langkah ini dinilai penting, mengingat maraknya insiden lalu lintas yang melibatkan pelajar di bawah umur.
"Orangtua harus aktif menjaga keselamatan anak, terutama yang masih di bawah 17 tahun. Banyak kecelakaan terjadi karena anak-anak mengemudi tanpa izin dan pengalaman," tegas Helmi
Data Dinas Perhubungan Bengkulu mencatat, sepanjang 2023, setidaknya 23% kecelakaan di wilayah itu melibatkan pelajar. Beberapa kasus bahkan berakhir fatal, termasuk meninggal dunia. Mayoritas pelajar yang terlibat tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM), mengendarai sepeda motor secara ilegal, atau belum cukup umur.
"Tidak ada alasan untuk membiarkan anak di bawah umur mengemudi. Aturan sudah jelas: SIM baru boleh dimiliki setelah 17 tahun. Ini soal keselamatan, bukan sekadar hukum," tegas Helmi.
BACA JUGA:Aldi Satya Mahendra Masuk 10 Besar di Klasemen Sementara WorldSSP 2025
BACA JUGA:Dewan Rodi Mendukung Langkah APH Usut Dugaan Gratifikasi THL di PDAM
Ia menambahkan, selain risiko kecelakaan, kebiasaan membawa kendaraan ke sekolah juga menimbulkan dampak sosial. Seperti kecemburuan antar-siswa dan ketergantungan pada kendaraan pribadi.
Gubernur menekankan, berjalan kaki atau bersepeda ke sekolah justru membawa banyak manfaat. Selain mengurangi polusi udara, aktivitas fisik di pagi hari meningkatkan kebugaran dan konsentrasi belajar.
"Jalan pagi itu menyehatkan. Siswa bisa lebih segar saat tiba di sekolah, sekaligus ada waktu untuk berinteraksi dengan teman-teman seperjalanan," ujarnya.
Tanti, siswi SMA Negeri 2 Lebong, mengaku awalnya berat meninggalkan kebiasaan naik motor. Namun, setelah dua bulan berjalan kaki, ia merasakan manfaatnya.
"Badannya lebih enteng, tidak mengantuk di kelas. Kami juga jadi lebih akrab karena sering jalan bareng teman-teman," ceritanya.