Gagas Provinsi Konservasi, Gubernur Bengkulu Terinspirasi dari Swedia

Gagas Provinsi Konservasi, Gubernur Bengkulu Terinspirasi dari Swedia--

RADAR BENGKULU — Provinsi Bengkulu tengah menyiapkan langkah besar untuk menyelaraskan pembangunan dan pelestarian lingkungan. Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan menggagas visi menjadikan Bengkulu sebagai "Provinsi Konservasi", sebuah konsep pembangunan yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan, sekaligus membuka peluang ekonomi hijau bagi masyarakat.

Ide tersebut muncul setelah Helmi melakukan pertemuan intensif selama tiga jam dengan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, beberapa waktu lalu. 

Dalam pertemuan tersebut, Gubernur Helmi mengaku mendapat inspirasi mendalam dari diskusi mengenai model pembangunan berkelanjutan di negara-negara maju, khususnya Swedia.

"Pak Tito bercerita bahwa Swedia tidak pernah menggali batu bara atau menambang emas secara besar-besaran. Mereka membangun negaranya melalui sektor pertanian, perkebunan, dan peternakan. Lingkungannya terjaga, tapi rakyatnya tetap sejahtera," kata Helmi dalam keterangannya , Selasa (22/4/2025).

BACA JUGA:Tindakan Pemerintah Terhadap Harga TBS Sawit Jangan Sekedar Pencitraan

BACA JUGA:View Tower Disulap, Lapangan Merdeka Dijadikan Alun-Alun Hijau Modern

Menurut Helmi, cerita tersebut membekas dalam pikirannya dan membuka wawasan baru dalam memandang potensi Bengkulu. Dengan kekayaan keanekaragaman hayati, hutan tropis, kawasan pesisir, dan budaya masyarakat yang masih selaras dengan alam, Bengkulu dinilainya sangat layak untuk mengambil jalur konservasi sebagai fondasi pembangunan.

“Swedia bisa makmur tanpa merusak alam. Ini menjadi pelajaran penting. Bengkulu punya kekayaan alam yang luar biasa, tapi jika tidak dikelola dengan bijak, justru bisa menjadi sumber kerusakan jangka panjang,” tegasnya.

Visi Bengkulu sebagai Provinsi Konservasi, kata Helmi, bukan hanya slogan semata. Ia berkomitmen untuk mulai menyusun langkah-langkah konkrit dalam kebijakan pemerintahan. 

Diantaranya, mengoptimalkan pengelolaan kawasan lindung, memperkuat pengawasan terhadap aktivitas penambangan ilegal, hingga mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis sumber daya terbarukan.

“Ekonomi hijau adalah masa depan. Kita ingin mendorong pertanian berkelanjutan, pariwisata ekologis, hingga pengelolaan hasil hutan non-kayu yang ramah lingkungan. Ini bukan hanya soal melindungi alam, tapi juga memastikan generasi mendatang masih bisa hidup layak,” papar Helmi.

BACA JUGA:Distribusi Tersendat, Warga Bengkulu Alami Kelangkaan BBM

BACA JUGA:Forum Konsultasi Publik Penyusunan awal RPJMD Kabupaten Kaur tahun 2025-2029

Ia juga menegaskan pentingnya partisipasi semua pihak dalam merealisasikan cita-cita tersebut. Pemerintah daerah, akademisi, pelaku usaha, LSM lingkungan, hingga masyarakat adat, harus duduk bersama merumuskan konsep yang paling sesuai untuk karakteristik Bengkulu.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan