Kerugian Ratusan Miliar, Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai Tidak Kunjung Selesai

Pendangkalan Alur Pelabuhan Pulau Baai Tidak Kunjung Selesai-RADAR BENGKULU-
RADAR BENGKULU – Krisis pendangkalan alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu kian meruncing. Tak hanya membuat kapal pengusaha tak bisa berlayar, kondisi ini juga mengunci distribusi logistik ke Pulau Enggano hingga menyebabkan potensi kerugian ekonomi menembus angka ratusan miliar rupiah.
Forum Koordinasi Antar Asosiasi (FORKA) Pelabuhan Pulau Baai telah melakukan peninjauan ke lokasi pengerukan Kamis, 10 April 2025. Namun, hasilnya jauh dari menggembirakan.
“Jangankan kapal pengusaha, kapal penyeberangan ke Enggano saja belum bisa keluar masuk,” keluh Marwan Ramis, perwakilan FORKA di sela kunjungannya.
Menurut Marwan, uji coba Kapal Motor Penyeberangan (KMP) Pulo Tello yang seharusnya dilakukan Selasa (8/4) lalu, gagal total. Penyebabnya satu: alur pelayaran masih terlalu dangkal dan belum siap dilewati kapal.
Ia pun menyuarakan harapan agar paling tidak dalam pekan ini kapal penyeberangan ke Enggano bisa kembali beroperasi. “Kalau dibiarkan terus begini, kerugian tak hanya dirasakan pengusaha, tapi masyarakat juga,” tegasnya.
BACA JUGA:Warga Pulau Enggano Terisolasi, Gubernur Bengkulu Kritik Pelindo
BACA JUGA:Rencana Tambang Emas di Seluma, Pemprov Gelar FGD Bahas Rekomendasi Gubernur
Dari catatan FORKA, kerugian akibat tidak berfungsinya alur pelabuhan sudah menggunung. Untuk Crude Palm Oil (CPO) saja, kerusakan akibat tertahan terlalu lama diperkirakan mencapai Rp 53 miliar.
“Belum lagi batu bara yang tertahan di pelabuhan. Total nilainya mencapai Rp 200 miliar. Itu semua belum bisa dijual karena kapal tidak bisa berlayar,” beber Marwan.
Yang lebih miris, kapal dan tongkang milik pengusaha yang terpaksa ‘parkir’ di kolam pelabuhan tetap dikenai biaya sandar. Artinya, tak hanya bisa mencari pemasukan, mereka juga tetap terbebani pengeluaran.
Kondisi serupa dirasakan para pekerja pelabuhan. Ketua Pimpinan Daerah Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia-Konfederasi SPSI (PDF SPTI-KSPSI) Bengkulu, Panca Darmawan, menyebut ratusan pekerja kini menganggur karena tak ada aktivitas bongkar muat.
“Pendangkalan alur ini bukan cuma urusan teknis, ini soal perut ribuan pekerja. Sekarang aktivitas nihil. Pendapatan mereka juga nol,” ucap Panca prihatin.
BACA JUGA:Walikota Dedy Wahyudi: Jangan Mau Kalah Saing dengan Daerah Lain
BACA JUGA:BPK RI Perwakilan Provinsi Bengkulu Temui Bupati BS, Ada Apa?