Nasib Ribuan Honorer di Ujung Tanduk, Pemprov Bengkulu Masih Kaji Solusinya

Nasib Honorer Bengkulu di Ujung Tanduk, Pemprov Masih Kaji Solusi--
Selain soal kepastian status, honorer juga menyoroti ketimpangan penghasilan. Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) di sekolah hanya menerima sekitar Rp 1 juta per bulan. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan honorer di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang mendapatkan gaji lebih tinggi.
Selain itu, tenaga honorer dengan ijazah SD dan SMP juga mempertanyakan peluang mereka dalam sistem ketenagakerjaan yang baru. Mereka khawatir bakal tersisih jika regulasi yang ada tidak berpihak kepada mereka.
Salah seorang tenaga honorer, Saiful (43), mengungkapkan kegelisahannya dalam audiensi tersebut.
"Kami hanya ingin kepastian. Gaji kami jauh di bawah standar, terutama bagi honorer di sekolah. Kami sudah bekerja bertahun-tahun, tetapi status kami tetap tidak jelas. Harapan kami, ada keadilan dalam sistem pengangkatan ini," ujarnya dengan nada penuh harap.