PWI Bengkulu Selatan Laksnakan FGD Mewujudkan Ketahanan Pangan Nasional, Ini Tujuannya

PWI Bengkulu Selatan mendukung Asta cita program Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto Gibran mewujudkan ketahanan pangan nasional-Fahmi/RADAR BENGKULU-

RADAR BENGKULU, MANNA - Untuk mensukseskan Asta cita program Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto-Gibran, salah satunya jangan sampai terjadi yang namanya alih fungsi lahan. 

Karena hal itu akan mempengaruhi hasil pangan suatu daerah,untuk memberikan dukungan serta kontribusi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Bengkulu Selatan laksanakan Focus Group Discussion (FGD) mewujudkan ketahanan pangan nasional,bersama Pemerintah Desa.

Ketua PWI Bengkulu Selatan Suswadi Ali Kusumo mengatakan kegiatan FGD ini untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional dalam konsulidasi pertanian guna mewujudkan pangan komoditas pangan berupa beras di Bengkulu Selatan. Konsolidasi ketahanan pangan adalah upaya untuk memperteguh kondisi ketahanan pangan bagi masyarakat dan negara. 

"FGD yang kita lakukan,bentuk kepedulian dari PWI Bengkulu Selatan,yang mana dalam peliputan yang kita lakukan,ada bebepa kendala terkait ketersediaan pangan,yang mana saat ini lahan yang biasa digunakan menjadi lahan alih fungsi seperti menjadi lahan perkebunan sawit,tentu hal ini sangat miris kalau dilihat dari kondisi lahan kita yang ada,dengan FGD inilah kita bisa mencari solusi terbaik untuk tetap menjaga ketahan pangan di Bengkulu Selatan," ujar Suswadi di aula Bappeda Senin (24/02).

BACA JUGA:Ini Jadwal Lelang Randis di Bengkulu Selatan, Tinggal Selangkah Lagi

BACA JUGA:Koramil 408-05 Manna Dukung Rencana Pembukaan Badan Jalan dan Pembuatan Talut

Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi seluruh masyarakat dan negara. Ketahanan pangan harus memenuhi beberapa komponen, seperti ketersediaan, stabilitas, aksesibilitas, dan keamanan pangan.Ketahanan pangan juga harus memenuhi aspek-aspek seperti beragam, bergizi, terjangkau, dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat. 

Bukan hanya itu metahanan pangan merupakan sistem yang terintegrasi yang terdiri dari berbagai subsistem, seperti ketersediaan pangan, distribusi pangan, dan konsumsi pangan. PWI Bengkulu Selatan memilih ketahan pangan beras karena beras di Bengkulu Selatan menjadi salah satu daerah penghasil beras terbesar di Bengkulu, namun sekarang malah menjadi daerah pembeli beras.

“Banyak beras dari daerah lain yang sudah masuk ke Bengkulu Selatan dan ini menjadi suatu masalah bagi kita, sehingga kita juga terpanggil untuk  ikut mendukung ketahanan pangan serta mencari solusi bagaiman beras di Bengkulu Selatan dapat kita kembalikan seperti yang dulu,apalagi dari segi beras untuk kualitas beras Seginim sudah cukup dikenal orang,"paparnya.

Terjadinya kekurangan komuditi beras ini, salah satunya memang adanya pengalihan fungsi lahan. Tetapi hal itu bisa terjadi karena kurangnya fasilitas yang didapat oleh para petani,untuk melakukan musim tanam. Apalagi musim tanam hanya mengandalkan tadah hujan.Tentunya untuk bertahan hidup masyarakat tidak bisa menggantung nasibnya kepada bertanam padi saja.

BACA JUGA:Menjelang Ramadhan, Satpol PP Bengkulu Selatan Akan Lakukan Ini

BACA JUGA:Hindari Pemotongan Gaji dan Honor di Pemdes, Pihak Kejari BS Sarankan Hal Ini

Apalagi saat ini,untuk komoditi Kepala Sawit memang cukup menjanjikan,tetapi komuditi ini kurang dianjurkan karena dampaknya cukup besar, memerlukan air yang banyak,bahkan bisa juga merusak unsur tanah yang nantinya akan mempengaruhi hasil komoditi yang lainnya.

“Artinya kalau kita mau mengembalikan kembali lahan yang sudah dijadikan lahan perkebunan,tentu ada solusi yang harus kita tawarkan kepada petani,salah satunya ketersediaan air dengan memberikan irigasi yang lebih baik,agar tanaman pagi yang ditanam oleh petani tidak kekurangan air,untuk itu kita berharap akan ada tindakan kongkrit yang diambil oleh Pemerintah Daerah,"pungkas Suswadi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan