Malaikat Munkar dan Nakir Ditugaskan untuk Menguji Keimanan Manusia

Tidak Ada Kata Terlewat, Walaupun Jauh Munkar-Nakir Tetap Biasa Menanyai Manusia di Alam Kubur-Ist-
"Malaikat bisa berbicara kepada banyak makhluk yang berada di tempat masing-masing sekaligus, di mana terbayang oleh setiap mayit bahwa yang diajak bicara adalah dirinya sendiri, bukan orang lain," tulis Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam At-Tadzkirah Jilid 1.
Dalam salah satu hadits riwayat Tirmidzi dijelaskan, Malaikat Munkar dan Nakir digambarkan dengan wujud yang menyeramkan. Suaranya disebut menggelegar, mata mereka bagaikan kilat menyambar, dan memiliki taring bagaikan benteng.
Dari mulut, lubang hidung, dan telinga Malaikat Munkar dan Nakir dapat mengeluarkan nyala api. Imam Syamsuddin Al-Qurthubi juga menjelaskan, masing-masing dari mereka bahkan membawa tiang dari besi.
"Rambut mereka menyapu tanah dan kuku bisa dipakai menggali tanah," terangnya.
Di samping itu, Allah SWT dengan kuasaNya membatasi pendengaran manusia lainnya. Dengan kata lain, manusia yang ada di alam kubur tersebut hanya mampu mendengar dirinya dan Malaikat Munkar dan Nakir, sekalipun ada yang dimakamkan dalam satu kubur.
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali dalam buku Tentang Ilmu dan I'tikad: Seri Ringkasan Ihya' Ulumuddin berpendapat, Malaikat Munkar dan Nakir adalah kedua malaikat yang ditakuti. Sebab, keduanya tidak segan memukuli dan mendudukan seseorang di alam kuburnya bila salah menjawab pertanyaan mereka.
Pertanyaan yang diajukan oleh Malaikat Munkar dan Nakir berkaitan tentang tauhid dan risalah. Pertanyaan di alam kubur menjadi awal ujian setelah kematian.