RADAR BENGKULU – Kita kadang-kadang mengalami alergi terhadap sesuatu. Alergi biasanya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menjadi hiperaktif terhadap suatu zat yang pada dirinya sendiri tidak berbahaya, yang disebut alergen.
Adapun zat eksternal yang memicu alergi disebut alergen. Paparannya, itu dapat terjadi ketika alergen dihirup, ditelan, disuntikkan atau bersentuhan dengan mata, saluran udara atau kulit.
Respons imun bukan karena sifat berbahaya dari allergen, tetapi karena pengenalan yang salah dari zat tersebut sebagai berbahaya.
Sedangkan sistem kekebalan adalah bagian dari tubuh dan terdiri dari sel dan bahan kimianya, yang bekerja bersama untuk menjaga tubuh bebas dari agen yang merugikan seperti infeksi.
Dengan orang tertentu, reaksi ini dipicu oleh serbuk sari, beberapa makanan, jamur tertentu yang disebut jamur, tungau debu, dan sengatan serangga. Zat apa pun yang dikenali oleh sistem kekebalan adalah antigen.
Soal kasus orang dengan alergi, alergen diambil oleh sel-sel tertentu, yang disebut sel penyaji antigen, yang memprosesnya dan memungkinkannya untuk dikenali oleh dan mengingatkan sistem kekebalan bawaan akan keberadaannya.
BACA JUGA:Kenali Ini Bahayanya Makanan Siap Saji
BACA JUGA:7 Tips Agar Tetap Terhidrasi Saat Cuaca Panas
Hal ini menyebabkan aktivasi limfosit patroli (sejenis sel kekebalan) yang bersentuhan dengan antigen yang disajikan sel ini. Pada orang non-alergi, ketika limfosit B mengenali bahwa ia baru saja menemukan antigen asing, ia kembali ke kelenjar getah bening yang terdekat dengan lokasinya saat ini dan berubah menjadi sel plasma.
Sel plasma adalah pabrik antibodi yang direkayasa untuk menghasilkan sejumlah besar IgE spesifik yang dibangun untuk mengunci antigen yang ditemui oleh limfosit-B.
Dengan demikian, limfosit B yang teraktivasi akhirnya mengeluarkan banjir antibodi IgE spesifik yang menempel pada sel mast atau basofil yang bersirkulasi yang mereka temui.
Seperti dilansir dari laman NHS, Gejala reaksi alergi dapat meliputi:
- Hidung meler atau bersin
- Rasa sakit atau nyeri di sekitar pipi, mata, atau dahi
- Batuk, mengi atau sesak napas