6. Memperbaiki Proses Seluler
Salah satu efek unik dari puasa intermittent adalah peningkatan proses perbaikan seluler yang dikenal sebagai autofagi.
Autofagi adalah proses di mana sel-sel tubuh membersihkan komponen yang rusak dan memperbaiki diri sendiri. Proses ini penting untuk melawan penuaan dini dan penyakit degeneratif.
Dengan melakukan puasa intermittent, tubuh diinduksi untuk meningkatkan aktivitas autofagi, yang membantu memperlambat proses penuaan dan memperbaiki sel-sel yang rusak.
Menurut Journal of Nature Communications, autofagi yang meningkat akibat puasa dapat memperpanjang umur sel dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
7. Meningkatkan Kesehatan Usus
Puasa intermittent juga dapat memberikan manfaat bagi sistem pencernaan. Dengan memberikan jeda waktu tanpa makanan, sistem pencernaan memiliki waktu untuk pulih dan membersihkan diri dari toksin yang tertimbun.
Selain itu, beberapa penelitian menunjukkan bahwa puasa intermittent dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik di usus, yang penting untuk menjaga kesehatan sistem imun dan pencernaan yang optimal.