Sebuah penelitian yang diterbitkan di The American Heart Journal mengungkapkan bahwa orang yang menjalani puasa intermittent memiliki tekanan darah yang lebih rendah serta profil lipid yang lebih sehat, yang dapat mengurangi risiko serangan jantung dan stroke.
4. Mengurangi Peradangan
Peradangan kronis adalah faktor penyebab utama banyak penyakit serius seperti penyakit jantung, kanker, dan penyakit neurodegeneratif. Puasa intermittent telah terbukti dapat mengurangi peradangan dalam tubuh.
Hal ini disebabkan oleh kemampuan puasa dalam mengatur produksi protein C-reaktif, sebuah penanda peradangan yang sering kali meningkat pada orang yang memiliki penyakit kronis.
Menurut riset yang diterbitkan di Journal of Clinical Investigation, puasa intermittent juga dapat menurunkan tingkat sitokin pro-inflamasi yang menyebabkan peradangan dan kerusakan sel.
5. Meningkatkan Fungsi Otak
Selain manfaat bagi kesehatan fisik, puasa intermittent juga dapat mendukung kesehatan otak. Puasa ini mendorong produksi BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), protein yang membantu pertumbuhan neuron baru dan melindungi sel otak dari kerusakan. Tingkat BDNF yang rendah sering dikaitkan dengan depresi dan gangguan kognitif.
Sebuah studi yang diterbitkan di Nature Reviews Neuroscience menyatakan bahwa puasa intermittent dapat meningkatkan fungsi kognitif dan mengurangi risiko penyakit Alzheimer serta penyakit neurodegeneratif lainnya.