2. Mengatur Hormon dan Meningkatkan Metabolisme
Puasa intermittent dapat meningkatkan sensitivitas insulin, hormon yang mengatur kadar gula darah. Ketika tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, kadar gula darah menjadi lebih stabil, mengurangi risiko resistensi insulin yang sering kali berujung pada diabetes tipe 2.
Penelitian yang diterbitkan oleh Cell Metabolism menyebutkan bahwa puasa intermittent meningkatkan respons tubuh terhadap insulin dan menurunkan kadar gula darah puasa.
Hal ini sangat bermanfaat bagi individu yang ingin mencegah diabetes atau memperbaiki kondisi metabolisme mereka.
Selain itu, puasa juga meningkatkan produksi hormon norepinefrin, yang berperan dalam memobilisasi lemak dan mempercepat metabolisme tubuh. Ini berarti, dengan puasa intermittent, tubuh akan membakar lebih banyak kalori baik saat beristirahat maupun saat beraktivitas.
3. Mendukung Kesehatan Jantung
Puasa intermittent juga memiliki efek positif pada kesehatan jantung. Studi menunjukkan bahwa puasa ini dapat menurunkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) dan trigliserida, dua faktor risiko utama penyakit jantung.
Selain itu, puasa juga meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik) yang berfungsi untuk melindungi kesehatan jantung.