Keutaaman Puasa Enam hari Bulan Syawal, Salah Satunya Menjauhkan diri dari Sifat Lalai

Keutaaman puasa enam hari bulan syawal, salah satunya menjauhkan diri dari sifat lalai-poto ilustrasi-
radarbengkulu - Bulan Syawal adalah bulan yang kaya akan keberkahan dan keutamaan, serta ditunggu-tunggu oleh umat Islam, setelah bulan Ramadan berakhir.
Bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah ini, selain diakui sebagai bulan kemenangan, juga dikenal sebagai bulan untuk melaksanakan puasa Syawal atau puasa enam hari dalam bulan Syawal.
Dilaksanakan setelah Idulfitri atau dalam bulan Syawal, puasa ini memberikan pahala yang setara dengan berpuasa selama satu tahun penuh.
BACA JUGA:Eks Kepala Cabang Bank Bengkulu Jadi Tersangka Korupsi Rp 6,7 Miliar
Praktik yang termasuk dalam sunnah ini juga memiliki kelebihan yang luar biasa dari sisi spiritualitas hingga efek sosial.
Rasulullah SAW menjelaskan dalam hadis sahih yang diriwayatkan oleh Muslim bahwa barang siapa yang menjalankan puasa penuh di bulan Ramadan dan kemudian melanjutkannya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala seolah-olah puasa selama satu tahun penuh.
Selain itu, menurut pakarnya, ulama seperti Imam Nawawi dan Ibnu Rajab menegaskan bahwa puasa Syawal adalah salah satu cara bersyukur kepada Allah atas taufik yang diberikan untuk menyelesaikan Ramadan.
Dengan demikian, puasa enam hari di bulan Syawal ini berfungsi sebagai pelengkap spiritual, layaknya seseorang yang menyempurnakan ibadahnya agar tidak ada kekurangan yang tersisa.