Krisis Ketangguhan Mental di Kalangan Tenaga Kesehatan

Reporter: Naura |

Editor: Syariah m |

Rabu , 09 Oct 2024 - 02:42

krisis ketangguhan mental di kalangan tenaga kesehatan semakin menjadi perhatian, terutama di tengah pandemi COVID-19.-Poto ilustrasi-

Kesehatan mental tenaga kesehatan yang buruk dapat berkontribusi pada menurunnya kualitas pelayanan kesehatan. Ketidakmampuan mereka untuk memberikan perawatan terbaik kepada pasien dapat berdampak negatif pada hasil kesehatan secara keseluruhan.

Solusi untuk Mengatasi Krisis

1. Peningkatan Akses ke Layanan Kesehatan Mental

Institusi kesehatan harus menyediakan layanan kesehatan mental yang mudah diakses dan bebas stigma bagi tenaga kesehatan. Program konseling, pelatihan keterampilan coping, dan kelompok dukungan bisa menjadi solusi yang efektif.

2. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Mendukung

Pihak manajemen rumah sakit dan institusi kesehatan perlu menciptakan budaya kerja yang mendukung kesejahteraan mental. Ini termasuk pengurangan beban kerja yang tidak realistis, penjadwalan yang fleksibel, dan peningkatan komunikasi antara staf.

3. Pelatihan untuk Mengelola Stres

krisis ketangguhan mental di kalangan tenaga kesehatan                             
 
radarbengkulu.bacakoran.co - dalam beberapa tahun terakhir, krisis ketangguhan mental di kalangan tenaga kesehatan semakin menjadi perhatian, terutama di tengah pandemi covid-19. 
stres yang berkepanjangan, beban kerja yang tinggi, dan kurangnya dukungan telah menyebabkan lonjakan gangguan mental di sektor kesehatan. hal ini memerlukan perhatian serius dari pemerintah, institusi kesehatan, dan masyarakat.
baca juga:efek burnout terhadap kesehatan mental generasi milenial, tuntutan hidup modern dan dampaknya
baca juga:4 langkah mengatasi stigma seputar kesehatan mental di tempat kerja
penyebab krisis kesehatan mental
1. beban kerja yang berlebihan
tenaga kesehatan, termasuk dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya, sering kali menghadapi beban kerja yang sangat tinggi. 
 
menurut data dari organisasi kesehatan dunia (who), selama pandemi, tenaga kesehatan mengalami lonjakan jumlah pasien yang signifikan, yang menyebabkan mereka bekerja berjam-jam tanpa istirahat. beban kerja yang berat ini mengakibatkan kelelahan fisik dan mental, yang bisa memicu depresi dan kecemasan.
baca juga:dampak media sosial terhadap kesehatan mental anak muda: tantangan di era digital
baca juga:hujan dan kesehatan mental: bagaimana suara rintik hujan membantu relaksasi dan mengurangi stres
2. paparan terhadap trauma dan kesedihan
 
tenaga kesehatan sering kali terpapar pada situasi traumatis, seperti kehilangan pasien atau melihat penderitaan orang lain. hal ini dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai burnout, di mana individu merasa kelelahan emosional dan kehilangan motivasi. 
 
american psychological association (apa) mencatat bahwa paparan berulang terhadap stres dan trauma dapat mengganggu kesejahteraan mental tenaga kesehatan.
 
3. kurangnya dukungan psikologis
 
meskipun penting, dukungan kesehatan mental untuk tenaga kesehatan sering kali diabaikan. banyak tenaga kesehatan merasa tidak memiliki akses yang memadai ke layanan kesehatan mental, dan stigma seputar meminta bantuan membuat mereka enggan untuk mencari dukungan. 
 
hasil survei yang dilakukan oleh national health service (nhs) di inggris menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil tenaga kesehatan yang mendapatkan dukungan psikologis yang mereka butuhkan.
 
4. stigma dan harapan yang tinggi
 
tenaga kesehatan sering kali merasa tekanan untuk menunjukkan ketahanan dan kekuatan. harapan tinggi dari masyarakat dan rekan kerja membuat mereka merasa tertekan untuk tidak menunjukkan kelemahan. hal ini semakin memperburuk situasi, karena mereka cenderung menyembunyikan masalah kesehatan mental mereka.
 
dampak krisis kesehatan mental
 
krisis kesehatan mental di kalangan tenaga kesehatan dapat memiliki dampak yang signifikan, baik bagi individu itu sendiri maupun untuk sistem kesehatan secara keseluruhan. dampak tersebut meliputi:
 
• peningkatan kecelakaan dan kesalahan medis
 
kelelahan dan stres yang berlebihan dapat menyebabkan penurunan konsentrasi dan fokus, yang berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan atau kesalahan medis. 
 
world health organization (who) memperingatkan bahwa tenaga kesehatan yang mengalami kelelahan lebih rentan terhadap membuat kesalahan dalam memberikan perawatan.
 
• tingginya tingkat pergantian tenaga kerja
 
tenaga kesehatan yang tidak mendapatkan dukungan yang memadai cenderung meninggalkan profesi mereka, yang dapat mengakibatkan kekurangan tenaga kerja di sektor kesehatan. hal ini menciptakan siklus berulang di mana beban kerja menjadi lebih berat bagi tenaga kesehatan yang tersisa.
 
• menurunnya kualitas pelayanan kesehatan
 
kesehatan mental tenaga kesehatan yang buruk dapat berkontribusi pada menurunnya kualitas pelayanan kesehatan. ketidakmampuan mereka untuk memberikan perawatan terbaik kepada pasien dapat berdampak negatif pada hasil kesehatan secara keseluruhan.
 
solusi untuk mengatasi krisis
 
1. peningkatan akses ke layanan kesehatan mental
 
institusi kesehatan harus menyediakan layanan kesehatan mental yang mudah diakses dan bebas stigma bagi tenaga kesehatan. program konseling, pelatihan keterampilan coping, dan kelompok dukungan bisa menjadi solusi yang efektif.
 
2. menciptakan lingkungan kerja yang mendukung
 
pihak manajemen rumah sakit dan institusi kesehatan perlu menciptakan budaya kerja yang mendukung kesejahteraan mental. ini termasuk pengurangan beban kerja yang tidak realistis, penjadwalan yang fleksibel, dan peningkatan komunikasi antara staf.
 
3. pelatihan untuk mengelola stres
 
pelatihan tentang manajemen stres dan keterampilan emosional dapat membantu tenaga kesehatan mengatasi tekanan yang mereka hadapi. program-program ini perlu disediakan sebagai bagian dari pelatihan reguler bagi tenaga kesehatan.
 
4. kesadaran dan edukasi
 
meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di kalangan tenaga kesehatan dan masyarakat luas adalah kunci. edukasi tentang tanda-tanda masalah kesehatan mental dan pentingnya mencari bantuan dapat membantu mengurangi stigma.
 
kesimpulan
 
krisis kesehatan mental di kalangan tenaga kesehatan merupakan masalah serius yang perlu segera diatasi. dengan peningkatan beban kerja, trauma yang dialami, dan kurangnya dukungan, tenaga kesehatan menghadapi tantangan yang berat. 
 
oleh karena itu, penting bagi pemerintah, institusi kesehatan, dan masyarakat untuk bekerja sama dalam menyediakan dukungan dan sumber daya yang dibutuhkan. dengan perhatian yang tepat, kita dapat membantu melindungi kesejahteraan mental tenaga kesehatan yang sangat penting bagi sistem kesehatan dan masyarakat.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, MINGGU 24 NOVEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan