Memprihatinkan, Angka Kematian Ibu dan Anak di RI Masih Tinggi

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan keterangan pers-Hasyim Ashari---

RADAR BENGKULU, JAKARTA — Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyampaikan keprihatinan mendalam terkait tingginya angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian anak (AKA) di Indonesia.

Seperti dikutip dari laman disway.id, total kasus kematian ibu dan anak di Indonesia, menurutnya, masih berada di kisaran 30.000 kasus. Ini jauh dari target penurunan yang diharapkan pemerintah maupun standar negara-negara ASEAN.

Dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (27/11/2025), Menkes Budi mengatakan Indonesia masih berada pada posisi menengah dalam capaian kesehatan ibu dan anak.

Kemudian, ia secara gamblang menuturkan bahwa Indonesia masih tertinggal dari negara-negara dengan performa terbaik di kawasan.

“Kalau ngomong kematian ibu-anak, Indonesia itu masih termasuk tinggi. Totalnya sekitar 30.000-an,” ujar Budi.

“Dan kalau dibandingkan negara ASEAN, kita di menengah. Kita ingin turun mendekati Brunei dan Singapura.”

Lebih lanjut Menkes menjelaskan bahwa sebagian besar kematian anak terjadi pada hari-hari pertama setelah kelahiran. Faktor infeksi menjadi penyebab yang paling menonjol.

“Banyak kematian terjadi bukan pas lahir, tapi sesudahnya — terutama 0 sampai beberapa hari pertama. Itu tinggi, dan banyak gara-gara infeksi,” ujar Budi.

BACA JUGA:Wujudkan Generasi Emas, Direktorat Vokasi Madrasah Sedang Disiapkan Kemenag

BACA JUGA:BSI Maslahat Bergerak Cepat Bantu Korban Banjir dan Longsor di Sumatera

Penguatan Layanan Primer Jadi Fokus Utama

Untuk menekan angka kematian ibu dan anak, Kemenkes kini menitikberatkan upaya pada penguatan layanan primer dan skrining dini.

Kata Budi, langkah ini penting untuk mengidentifikasi risiko pada ibu hamil maupun bayi sejak awal sehingga intervensi dapat dilakukan tepat waktu.

Beberapa program yang tengah digencarkan Kemenkes antara lain:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan