Terus Bertambah, Korban Banjir Aceh-Sumatera Capai 916 Jiwa, 274 Orang Masih Hilang
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis kembali jumlah korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor di Aceh-Sumatera.-MABES POLRI-mediahub.polri.go.id--
RADAR BENGKULU, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) merilis kembali jumlah korban jiwa akibat banjir dan tanah longsor di Aceh-Sumatera.
Seperti dikutip dari laman disway.id, dalam laporan per Minggu, 7 Desember 2025, tercatat korban meninggal kibat banjir di Aceh-Sumatera mencapai 916 jiwa.
Sedangkan korban hilang akibat banjir di Aceh dan Sumatera mencapai 274 jiwa dan 4.200 jiwa dinyatakan luka-luka.
Berdasarkan Geoportal Data Bencana Indonesia, BNPB melaporkan sekitar 105.900 rumah di 52 kabupaten dinyatakan rusak akibat bencana tersebut.
Kemudian, saat ini ada 1.300 fasilitas umum yang rusak, 199 fasilitas kesehatan, 695 fasilitas pendidikan, 420 rumah ibadah, 234 gedung atau perkantoran, dan 405 jembatan.
PLN-TNI Pasok Genset 3,6 Ton ke RSUD Takengon
Sementara itu, PLN bersama BNPB dan TNI menerbangkan genset berkapasitas 250 kiloVolt Ampere (kVA) menggunakan helikopter Sikorsky S-61Au dari Banda Aceh untuk Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru, Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, pada Sabtu, 6 Desember 2025.
Menurut Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, langkah ini mencerminkan komitmen PLN dan kehadiran negara yang sigap dalam menjamin keberlangsungan layanan kesehatan pascabencana.
BACA JUGA:Puan Maharani Ajak Media Kawal Transformasi DPR RI dengan Pemberitaan Berimbang
BACA JUGA:Sudah Bergerak, Satgas PKH Selidiki Dugaan Pembalakan Liar di Aceh, Sumut dan Sumbar
“Kami bergerak cepat memulihkan listrik di rumah sakit sebagai fasilitas vital bagi masyarakat. Langkah ini sejalan dengan arahan Menteri Kesehatan, Bapak Budi Gunadi Sadikin agar sektor layanan kesehatan mendapat prioritas energi, sehingga operasional medis tetap berjalan. Bagi kami ini bukan hanya tugas teknis, tetapi tanggung jawab kemanusiaan yang kami emban untuk masyarakat,” ujar Darmawan dalam keterangannya, Minggu, 7 Desember 2025.
Pada kesempatan yang sama, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Aceh, Eddi Saputra, menambahkan bahwa pengiriman melalui udara menjadi solusi terbaik agar genset tiba tepat waktu di lokasi prioritas.
“Pengiriman melalui udara menjadi satu-satunya opsi agar genset tiba secepatnya, karena seluruh akses darat menuju RSUD Datu Beru terputus dan tidak dapat dilalui akibat bencana. Dengan dukungan helikopter, proses distribusi dapat ditempuh dalam waktu sekitar 45 menit,” jelas Eddi.
Eddi juga menambahkan bahwa setibanya genset di lokasi, petugas PLN bergerak cepat melakukan instalasi dan pengujian agar dapat beroperasi sebagai sumber listrik sementara. Langkah ini memastikan layanan kesehatan bagi masyarakat Aceh Tengah tetap berlangsung hingga jaringan utama kembali normal.