Jembatan Air Cugung Patil jadi Saksi Perhatian Pemkot Bengkulu Kepada Masyarakat

Jembatan Air Cugung Patil jadi Saksi Perhatian Pemkot Bengkulu Kepada Masyarakat--

RADAR BENGKULU – Senyum sumringah terpancar dari wajah ratusan warga Kelurahan Kebun Tebeng. Penantian panjang mereka akan infrastruktur ini akhirnya terbayar lunas dengan selesainya pembangunan Jembatan Air Cugung Patil. Bukan sekadar beton dan besi, jembatan ini menyimpan makna yang lebih dalam bagi masyarakat setempat.

Edi, mewakili Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kebun Tebeng, mengungkapkan rasa terima kasihnya yang mendalam mewakili seluruh warga.

Menurutnya, kehadiran jembatan ini adalah jawaban atas kebutuhan mendesak yang selama ini menghambat aktivitas harian mereka.

“Jembatan ini adalah urat nadi mobilitas sekaligus punggung rezeki bagi kami,” tegas Edi, Jumat sore (05/12).

Ia juga menambahkan bahwa proyek ini merupakan bukti nyata perhatian pemerintah yang menyentuh langsung denyut nadi kehidupan masyarakat di tingkat paling bawah.

Kegembiraan ini tidak berhenti pada peresmian saja. Warga Kebun Tebeng menunjukkan antusiasme yang luar biasa dengan berikrar untuk menjaga dan merawat jembatan baru ini secara swadaya.

“Kami berkomitmen penuh untuk merawat, menjaga, dan memanfaatkan infrastruktur baru ini dengan sebaik-baiknya,” janji Edi.

BACA JUGA:Tony Elfian Launching Penyerahan Bantuan Program Untuk Penerima Manfaat UMKM

BACA JUGA:Walikota dan Wawali Bengkulu Hadiri Peringatan Pagelaran Budaya Melayu Sekaligus Hari Jadi FMRB Ke-7

Harapan besar pun menyertai komitmen tersebut. Masyarakat berharap jembatan ini dapat berfungsi optimal, membawa berkah ekonomi dengan memperlancar arus barang dan jasa, serta yang terpenting, menjauhkan wilayah mereka dari ancaman bencana banjir yang kerap menghantui di masa lalu.

Jembatan Air Cugung Patil kini berdiri kokoh, siap menjadi pilar baru penopang kehidupan dan harapan bagi masa depan Kelurahan Kebun Tebeng yang lebih cerah.

Untuk diketahui, jembatan baru ini bernama Jembatan Air Cugung Patil. Penamaan ini bukan sekadar label baru, melainkan penghormatan terhadap sejarah dan tokoh-tokoh yang mendiami wilayah tersebut sejak lama.

Nama tersebut diambil dari kisah rakyat lokal yang telah melegenda. Artinya, Cugung berarti bukit atau gundukan tanah. Sementara Patil merupakan peralatan pertukangan tradisional, sejenis cangkul kecil.

Kisah bermula sebelum tahun 80-an, di mana kawasan tersebut merupakan daerah rawa, sawah, dan berbukit-bukit. Tumbuhlah satu pohon besar yang, ketika ditebang oleh warga, di dalamnya ditemukan sebuah ‘patil’ (alat pertukangan).

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan