Ketua DPD RI Turunkan Stafsus Usut Penembakan Petani di Pino Raya

Ketua DPD RI Turunkan Stafsus Usut Penembakan Petani di Pino Raya--

RADAR BENGKULU — Konflik berkepanjangan antara warga dan PT ABS kembali mencapai titik genting setelah insiden penembakan yang melukai lima petani di Kecamatan Pino Raya, Senin lalu. Peristiwa itu tidak hanya memicu duka dan kemarahan warga, tetapi juga menarik perhatian nasional, termasuk dari Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B. Najamudin.

Laporan masyarakat mengenai korban luka tembak—salah satunya dalam kondisi kritis—mendorong Sultan mengambil langkah cepat. 

Ia menugaskan Staf Khususnya, Brigjen Pol (Purn) Esmed Eryani, untuk turun langsung ke Bengkulu Selatan mengumpulkan informasi faktual di lapangan.

Sebagai putra daerah Bengkulu Selatan, Brigjen Pol (Purn) Esmed tidak membutuhkan waktu lama untuk menentukan prioritas. Setibanya di lokasi, ia langsung mendatangi Polres Bengkulu Selatan, Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan, dan manajemen PT ABS untuk memperoleh penjelasan awal mengenai kronologi insiden.

BACA JUGA:Bapenda Gelar Acara Sosialisasi Opsen Pajak, Sosialisasikan Program Jemput PBB-P2

BACA JUGA:Gubernur Bentuk Tim Khusus Tangani Korban Penembakan Konflik Lahan di Pino Raya

“Ketua DPD RI memerintahkan saya untuk melihat sendiri kondisi di lapangan, agar kita mendapatkan fakta objektif mengenai konflik antara petani dan perusahaan sawit yang belakangan menimbulkan korban,” ujar Esmed.

Instruksi Sultan, menurutnya, jelas: memastikan bahwa negara hadir, netral, dan mampu menjembatani penyelesaian konflik tanpa mengorbankan keselamatan rakyat.

Selama kunjungan tersebut, Esmed juga diwajibkan berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bengkulu Selatan. Koordinasi itu penting agar upaya penanganan konflik dapat berlangsung seragam, terukur, dan tetap menjaga stabilitas keamanan daerah.

“Beliau menegaskan pentingnya seluruh pihak menjaga situasi tetap kondusif. DPD RI siap berperan sebagai mediator jika diperlukan,” kata Esmed.

Dalam rapat yang dipimpin langsung oleh Wakapolda Bengkulu dan dihadiri Bupati, unsur Kodim, serta pejabat daerah lainnya, Esmed menekankan bahwa akar persoalan harus dipetakan secara utuh agar solusi yang diambil tidak salah arah.

“Kita ingin dapat gambaran utuh termasuk akar masalah agar tidak salah dalam menelurkan solusi,” ujarnya.

Usai pertemuan, Esmed menyempatkan diri menjenguk para korban, termasuk Buyung Saripudin, petani berusia 74 tahun yang mengalami luka tembak paling parah dan tengah menjalani operasi di RSUD M. Yunus, Bengkulu.

“Kita sudah cek ke rumah sakit, kemarin beliau sedang menjalani operasi,” ungkapnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan