Indonesia Akan Beli Lahan di Makkah untuk Bangun Kampung Haji

Menteri Investasi kepala BKPN Rosan Roeslani--

RADAR BENGKULU, JAKARTA - Pemerintah Indonesia tengah berencana untuk membeli lahan di Makkah, Arab Saudi untuk membangun kampung haji.

Seperti dikutip dari laman disway.id, nantinya, pembelian lahan ini akan dipimpin oleh Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

"Nanti ini adalah, karena ini bisa bersifat komersial juga, nanti ini bisa kita lihat kombinasinya, tetapi kita Danantara yang akan me-lead ini," kata CEO Danantara Rosan Roeslani, di Istana, Jakarta, Rabu, 30 Juli 2025.

Lebih lanjut Rosan mengatakan, lahan yang ditawarkan oleh Pemerintah Arab Saudi terdiri dari delapan plot, dengan kontur dan kondisi yang bervariasi, termasuk kawasan datar dan perbukitan. Ia menyebut beberapa di antaranya masih dihuni oleh penduduk.

BACA JUGA:Kategori Beras Premium-Medium akan Dihapus Pemerintah, Cuma ada Beras Biasa dan Khusus

BACA JUGA:Tidak Wajar, Defisit APBN Bengkak Hingga 2,78 Persen

"Ada beberapa inisiatif yang kita lakukan. Termasuk yang saya laporkan adalah proses untuk pembelian tanah di Makkah. Karena itu adalah proses yang sudah dimulai oleh Royal Commission of Makkah. Beberapa plot sudah ditawarkan, baik yang sangat dekat dengan Makkah. Ada yang nempel di 8 plot, ada yang jaraknya dari 1 km, ada yang 2 km," kata Menteri Investasi dan Hilirisasi ini.

Ia juga menerangkan, tanah yang ditawarkan ini bervariatif, mulai dari lahan datar, berbukit, bahkan ada penduduknya. Pemerintah Arab Saudi akan melakukan relokasi penduduk yang masih menempati tanah tersebut. Namun, Rosan menyebut pemerintah Indonesia tidak akan ikut campur terkait hal itu.

"Untuk penduduknya ini, itu akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Arab Saudi. Jadi, harga yang kami tawarkan itu nanti sudah menyangkut harga untuk keadaan bersih lah istilahnya," terang Rosan.

Ketika ditanya soal skema harga, Rosan menyebut belum bisa memberikan angka pasti. Karena, bergantung pada lokasi dan luas area.

"(Harga tanah) Kisarannya itu juga berbeda-beda. Ini kan luasnya ada yang dari 25 hektare sampai di atas 80 hektare juga ada. Tapi kita lihat ya. Tentunya kalau makin besar mungkin jaraknya tidak sedekat yang misalnya hanya 16 hektare gitu ya. Jadi kalau ada yang mengatakan oh mana ada tanah sebesar itu di Masjidil Haram," urainya.

"Ada memang masih ada penduduknya, tapi itu nanti akan diganti ruginya, direlokasi oleh pemerintah Arab Saudi," tutur dia.(*)

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan