Perpustakaan Provinsi Bengkulu Ramah & Nyaman Untuk Disabilitas, Guiding Block & Buku Braille
disabilitas jangan ragu untuk datang baca buku di perpustakaan provinsi bengkulu, karena Petugas layanan perpus sudah siap melayani-naura-
RADAR BENGKULU - Perpustakaan Provinsi Bengkulu sangat detail dalam memperhatikan dan memberikan layanan kepada pemustaka.
Perpustakaan Provinsi Bengkulu juga dikenal dengan ramah, nyaman dan berpihak kepada disabilitas yang ingin membaca buku.
Perpustakaan Provinsi Bengkulu telah menyiapkan Pojok Disabilitas.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, HM. Sasdi, M.Pd menyampaikan, orang disabilitas jangan ragu untuk datang baca buku di perpustakaan provinsi bengkulu, karena Petugas layanan perpus sudah siap melayani.
"Mulai dari masuk gedung, perpustakaan telah menyiapkan guiding block atau jalur penunjuk jalan bagi penyandang tuna netra. Itu pun dilengkapi dengan tekstur yang memiliki dua makna berbeda. Yakni kode garis dan titik.
Garis kuning dengan tekstur khusus ini menjadi tuntunan jalan bagi orang berkebutuhan khusus atau disabilitas. Misalkan saja tuna netra sudah dapat berjalan sendiri menuju pojok disabilitas yang kita siapkan," katanya.
Pojok Disabilitas merupakan salah satu layanan yang dimiliki Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu untuk meningkatkan literasi serta membantu dan mempermudah bagi para penyandang disabilitas atau orang berkebutuhan khusus.
BACA JUGA:Hari Terakhir Kampanye, Destita Sapa Warga Kota Bengkulu
BACA JUGA:Luncurkan Ojek Cepat Syariah Demi Mendongkrak Ekonomi Bengkulu
BACA JUGA:Sudah Ada yang Mencopot , 11 Februari 2024 Bawaslu Mukomuko Bersama Tim Tertibkan APK
"Kita memiliki 13 layanan di Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu. Salah satunya pelayanan untuk para penyandang disabilitas. Yaitu pelayanan Pojok Disabilitas," kata Kepala DPK Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M. Pd.
Hal ini bertujuan agar ilmu dapat diserap lebih baik oleh seluruh lapisan masyarakat. Pojok Disabilitas disediakan berbagai bahan kebutuhan pemustaka disabilitas.
Seperti buku bacaan yang disesuaikan dengan kebutuhan para penyandang disabilitas.
Dengan menyiapkan sebanyak 316 judul dengan jenis buku Braille untuk tuna netra.