Komunitas Stand Up Indo Bengkulu Bakar Malam Pantai Panjang dengan Lawakan Segar

Komunitas Stand Up Indo Bengkulu Bakar Malam Pantai Panjang dengan Lawakan Segar--

RADAR BENGKULU – Malam Jumat itu, udara Pantai Panjang terasa lebih hangat dari biasanya. Bukan karena cuaca, tapi karena tawa yang pecah berulang kali dari sebuah kedai kopi yang ramai dipenuhi pengunjung. 

Komunitas Stand Up Indo Bengkulu kembali naik panggung. Kali ini dengan tajuk yang menggelitik: “Di Ujung Tanduk.”

Acara ini bukan cuma sekadar open mic biasa. Lebih dari itu, ini adalah perayaan konsistensi, kreativitas, dan keberanian komunitas komika lokal yang sudah 13 tahun menghidupi ruang seni komedi di Bumi Rafflesia. 

Dari ruang yang kecil yang sederhana, mereka menyulut gelombang tawa yang menular hingga ke bangku penonton paling belakang.

BACA JUGA:Meskipun Bermanfaat, Sinar Matahari Pagi Sering Diabaikan

BACA JUGA:Emmanuel Macron Kagum dengan Candi Borobudur

“Kami ingin terus hadir. Tidak hanya menghibur, tapi juga menjadi wadah berekspresi yang positif untuk anak muda Bengkulu,” ujar Ari Muflih, ketua panitia sekaligus salah satu komika komunitas ini.

Komunitas Stand Up Indo Bengkulu bukan nama baru. Didirikan lebih dari satu dekade lalu, komunitas ini telah mencetak puluhan komika yang tak hanya piawai melawak di panggung kafe, tapi juga mampu tampil di ajang nasional. Kini, komunitas ini memiliki 56 anggota, dengan 27 di antaranya masih aktif rutin tampil dalam acara open mic, baik di dalam kota maupun luar daerah.

“Sebagian memang ada yang sekarang sibuk sebagai MC, penyiar radio, atau bahkan kerja kantoran. Tapi mereka tetap kami anggap keluarga. Komunitas ini bukan sekadar tempat nongkrong, tapi tempat tumbuh bareng,” tambah Ari.

Malam itu, mereka menampilkan sejumlah materi segar yang menyentil persoalan sehari-hari: mulai dari hubungan asmara yang kandas di tengah jalan, sampai keresahan dompet yang tak sebanding dengan harga BBM. Penonton tertawa lepas, sesekali bersorak, bertepuk tangan riuh. Ruangan itu terasa hidup. Seperti sedang menyaksikan pertunjukan kelas nasional.

BACA JUGA:Gaji ke-13 dan TPP ASN Pemprov Bengkulu Rp 72 Miliar Digelontorkan Awal Juni

BACA JUGA:SK Panitia Sudah Terbentuk, Panitia Kongres Persatuan PWI Segera Bekerja

Yang menarik, di antara ratusan penonton malam itu, tampak sosok tak biasa: Anggota DPRD Provinsi Bengkulu, Usin Abdisyah Putra Sembiring, S.H., M.H.. Tak hanya datang sebagai tamu kehormatan, Usin juga ikut larut dalam suasana. Sesekali tertawa lepas, sesekali mengangguk kagum atas keberanian dan orisinalitas para komika muda.

“Saya ini pencinta seni. Dan saya melihat, stand up comedy bukan cuma soal lucu-lucuan. Ini seni yang mengasah keberanian, kecerdasan, dan refleksi sosial. Anak-anak ini butuh panggung dan perlu kita dukung,” ujarnya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan