Jelang Puncak Haji, JCH Bengkulu Diperiksa Ketat, Satu Dirawat karena Sakit Jantung

Jelang Puncak Haji, JCH Bengkulu Diperiksa Ketat, Satu Dirawat karena Sakit Jantung--
RADAR BENGKULU – Menjelang puncak ibadah haji, sebanyak 1.663 jemaah calon haji (JCH) asal Provinsi Bengkulu menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Langkah ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi terhadap berbagai kemungkinan gangguan kesehatan saat puncak pelaksanaan ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).
Dari hasil pemantauan tim kesehatan, seorang jemaah asal Kabupaten Lebong harus mendapat perhatian serius. Jemaah berusia 74 tahun bernama Mahyudi Jafar Sidik kini tengah dirawat intensif di Saudi National Hospital akibat penyakit jantung yang dideritanya. Kabar ini disampaikan langsung oleh Kurniawan Arianto, Penanggung Jawab Program Haji dari Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu.
“Pak Mahyudi kini dalam penanganan tim medis di Arab Saudi. Kami terus melakukan pemantauan ketat terhadap kondisi beliau,” ujar Kurniawan melalui sambungan telepon dari Mekkah.
Meski ada satu jemaah yang sakit, secara umum kondisi ribuan JCH Bengkulu dinyatakan sehat dan siap menjalani rangkaian ibadah selanjutnya. Sebanyak 1.633 jemaah kini telah berada di Mekkah dan sedang berkonsentrasi menjalani ibadah sebelum diberangkatkan ke Armuzna.
BACA JUGA:Menjelang Wukuf, Kakanwil Kemenag Bengkulu Sampaikan Pesan Sakral kepada Jamaah Haji Bengkulu
BACA JUGA:Antrean BBM Terurai, DPRD Provinsi Bengkulu Ajak Cari Solusi Jangka Panjang
“Pemeriksaan dilakukan menyeluruh, mulai dari tekanan darah, fungsi jantung, hingga kondisi umum tubuh. Ini bagian dari deteksi dini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan saat puncak haji,” jelas Kurniawan.
Tidak hanya pemeriksaan rutin, jemaah juga dibekali dengan oralit dan obat-obatan pribadi guna mengantisipasi dehidrasi, terutama mengingat suhu ekstrem di Tanah Suci yang bisa mencapai 45 derajat Celsius. Tim kesehatan juga telah membuka klinik satelit yang beroperasi 24 jam, dengan petugas yang siaga penuh di setiap sektor jemaah.
“Kami siapkan semua dari sekarang. Pos kesehatan kami buka nonstop dan masing-masing petugas kesehatan akan stay di sektor jemaahnya masing-masing,” tambah Kurniawan.
Rencananya, rombongan JCH Bengkulu akan mulai bergerak ke Armuzna pada 4 Juni mendatang. Puncak ibadah, yakni wukuf di Arafah, dijadwalkan berlangsung pada 5 Juni. Momen ini menjadi klimaks dari seluruh rangkaian ibadah haji.
Pihak Dinas Kesehatan pun terus mengimbau seluruh jemaah untuk menjaga kondisi tubuh, cukup istirahat, dan tidak memaksakan diri dalam menjalankan ibadah sunnah. Sebab, kesehatan menjadi syarat utama agar bisa mengikuti seluruh tahapan ibadah haji dengan baik.
BACA JUGA:Operasi Ekstra, Terminal BBM Hidup 24 Jam
“Kadang semangat ibadah tinggi, tapi tubuh tidak diajak kompromi. Maka kami tekankan: jaga cairan tubuh, jangan sampai dehidrasi, dan segera lapor kalau merasa tidak enak badan,” kata Kurniawan.