Mengapa Kucing Sering Muntah? Ini Penjelasan Dokter Hewan

Reporter: tim redaksi |

Editor: Syariah M |

Senin , 21 Apr 2025 - 21:17

Mengapa Kucing Sering Muntah? Ini Penjelasan Dokter Hewan--

mengapa kucing sering muntah? ini penjelasan dokter hewan                            radar bengkulu - jika anda memiliki teman sekamar yang sering muntah di karpet, anda mungkin mengkhawatirkan kesehatannya. namun banyak pemilik kucing yang menganggap muntahan hewan peliharaannya sebagai fakta kehidupan.
jadi mengapa kucing sering muntah? dan apakah itu normal? dilansir pada laman live science, ini mungkin alasan yang terjadi mengapa kucing sering muntah menurut dokter hewan. 
"bukan hal yang normal jika kucing muntah," kata sarah schmid , dokter hewan yang berspesialisasi dalam penyakit dalam anjing dan kucing di universitas tennessee.
namun sebelum anda membawa kucing anda ke ugd, anda harus tahu terlebih dahulu apa kendalanya. karena ada banyak hal yang kita anggap muntah pada kucing sebenarnya adalah sesuatu yang berbeda.
“saya mengajar mahasiswa kedokteran hewan, dan salah satu hal pertama yang selalu saya ajarkan kepada mereka adalah, bagaimana anda menentukan bahwa itu adalah muntahan dan bukan sesuatu yang lain? karena ada banyak kemiripan,” kata schmid kepada live science. 
baca juga:5 rekomendasi film tentang mafia yang wajib ditonton, apa saja ya? yuk cek!
baca juga:kiat-kiat mencuci pakaian berwarna agar tidak pudar
salah satu yang mirip adalah bola rambut. kucing yang sehat menghabiskan antara 30% dan 50% waktunya untuk perawatan dan sebagian besar bulunya berakhir di perutnya. biasanya, virus tersebut melewati sistem pencernaan mereka dan berakhir di kotoran mereka. 
bola rambut dikeluarkan melalui muntahan, sehingga prosesnya terlihat sama. satu-satunya perbedaan adalah pada apa yang mendarat di permadani anda: segumpal bulu basah, bukan genangan muntahan.
meski begitu, bola rambut pun bisa menjadi pertanda sesuatu yang lebih serius.
“dalam populasi kucing yang sehat, 10% kucing berbulu pendek dan 20% kucing berbulu panjang akan memiliki bola rambut dua kali atau lebih dalam setahun,” kata schmid. 
jika hal ini terjadi lebih dari itu, sekitar beberapa kali dalam sebulan, sebaiknya bawa kucing anda ke dokter hewan, tambahnya. hal ini bisa jadi disebabkan oleh perawatan yang berlebihan, tanda bahwa kucing anda perlu disikat, atau bahkan masalah pencernaan yang mendasarinya.
muntah lainnya yang mirip adalah batuk. kucing yang batuk terlihat seperti sedang muntah, namun yang keluar hanyalah busa atau lendir.
muntah juga serupa: perut kucing bergerak masuk dan keluar seolah-olah sedang muntah tetapi perutnya kosong, jadi tidak ada yang keluar.
akhirnya terjadi regurgitasi. meskipun muntah dan hal serupa lainnya yang disebutkan adalah proses aktif di mana perut berkontraksi untuk mengeluarkan makanan dari perut, regurgitasi bersifat pasif. dalam skenario ini, makanan yang belum sampai ke perut namun keluar begitu saja.
“sering kali kucing melakukan hal tersebut jika mereka makan terlalu cepat,” kata schmid. 
anda dapat mengetahui apakah makanan belum sampai ke perut dengan melihat konsistensinya: jika sebagian besar masih berupa potongan padat dan tidak mengandung empedu kuning atau makanan yang dicerna sebagian, kemungkinan makanan tersebut telah dimuntahkan.
namun hanya karena tidak selalu muntah bukan berarti cairan yang keluar dari mulut kucing tidak perlu dikhawatirkan. masing-masing proses ini terlihat sangat mirip, dan dokter hewan memerlukan pelatihan bertahun-tahun untuk mengetahui perbedaannya. jika ragu, hubungi dokter hewan anda. ini bisa jadi serius.
meski bukan disebabkan oleh kondisi kesehatan, mungkin saja ada sesuatu yang berbahaya dalam makanannya. schmid mengatakan kucing dengan muntah kronis, seperti muntah teratur yang berlangsung lebih dari tiga minggu sering kali memiliki alergi atau intoleransi terhadap sesuatu dalam makanannya. 
seorang dokter hewan dapat mendiagnosis masalah tersebut dan merekomendasikan diet yang sesuai dengan mereka.
"menurut saya, secara umum, jika kucing anda memuntahkan sesuatu, lebih baik anda harus menemui dokter hewan," kata schmid. (rbo)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi RADAR BENGKULU, 22 APRIL 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan