Pelindo dan KSOP Mulai Keruk Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu

Pelindo dan KSOP Mulai Keruk Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu-RADAR BENGKULU-
RADAR BENGKULU – Menindaklanjuti surat edaran darurat Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, PT Pelindo bersama Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Pulau Baai mulai melakukan pengerukan di alur Pelabuhan Pulau Baai. Langkah ini diambil guna mengatasi kondisi pendangkalan yang semakin parah dan menghambat aktivitas kapal keluar-masuk pelabuhan.
Kepala Supervisi Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (ASDP) Pulo Tello, Radmiadi membenarkan pengerukan telah dimulai.
“Saat ini, KSOP dan Pelindo sudah mengerahkan beberapa alat berat untuk mengeruk bagian tepi alur pelabuhan yang hampir menjadi daratan,” kata Radmiadi, Kamis, 3 April 2025.
Pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai bukan sekadar gangguan teknis, tetapi telah melumpuhkan aktivitas logistik di Bengkulu. Sejak 28 Maret lalu, sebanyak 28 kapal tertahan di pelabuhan tanpa bisa bergerak. Akibatnya, distribusi barang dan komoditas terganggu, berimbas pada kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok di wilayah Bengkulu.
BACA JUGA:Pelepasan Pulang Basamo PERWATA Se-Indonesia, Bengkulu Dilepas langsung Oleh Pemerintah Kota
BACA JUGA:Gampang Banget! Begini Cara Mengembalikan Foto yang Terhapus di HP Android dan HP iPhone
Menurut Radmiadi, akibat badai yang terjadi beberapa waktu lalu, sedimentasi di alur pelabuhan semakin menebal. Kedalaman jalur kini hanya berkisar 3 hingga 4 meter dengan lebar kurang dari 20 meter, jauh dari standar aman bagi kapal berbobot besar.
“Kalau sebelumnya masih bisa dilalui saat air pasang, sekarang benar-benar tidak bisa. Kapal-kapal terpaksa menunggu tanpa kepastian kapan bisa beroperasi kembali,” ujarnya.
Selain mengandalkan pengerukan oleh Pelindo dan KSOP, Radmiadi berharap ada campur tangan pemerintah pusat. Menurutnya, proyek pengerukan harus masuk dalam prioritas nasional. Ini mengingat pentingnya peran Pelabuhan Pulau Baai bagi perekonomian Bengkulu dan sekitarnya.
“Harapan kita ada intervensi lebih lanjut. Pendangkalan ini bisa diatasi, tapi tanpa perencanaan matang dan anggaran yang cukup, kita akan terus mengalami masalah serupa di tahun-tahun mendatang,” katanya.
Ia juga menyoroti perlunya perawatan berkala terhadap alur pelabuhan. “Kita tidak bisa menunggu sampai kondisi benar-benar darurat baru bergerak. Ada banyak kepentingan yang bergantung pada pelabuhan ini.”
BACA JUGA:Halal Bihalal, Tradisi Idul Fitri yang Membahagiakan dan Mengeratkan Kebersamaan
BACA JUGA:14.933 Kendaraan Melintas di Tol Bengkulu-Taba Penanjung
Pengerukan yang saat ini dilakukan Pelindo dan KSOP memang menjadi angin segar, tetapi banyak pihak berharap ada solusi permanen untuk mengatasi masalah ini. Perbaikan infrastruktur, sistem perawatan berkala, hingga kebijakan mitigasi sedimentasi dinilai harus segera diterapkan agar Pelabuhan Pulau Baai tetap berfungsi optimal.