Halal Bihalal, Tradisi Idul Fitri yang Membahagiakan dan Mengeratkan Kebersamaan

Halal Bihalal, Tradisi Idul Fitri yang Membahagiakan dan Mengeratkan Kebersamaan--
RADAR BENGKULU – Idul Fitri bukan sekadar perayaan kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa. Lebih dari itu, momen ini menjadi ajang bagi masyarakat untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat kebersamaan.
Tradisi halal bihalal, berkunjung ke rumah sanak saudara, hingga gelaran open house oleh pejabat daerah masih menjadi bagian tak terpisahkan dari Hari Raya Idul Fitri di berbagai penjuru negeri. Termasuk di Bengkulu.
Sejak pagi, suasana di Kota Bengkulu tampak semarak. Warga berbondong-bondong mendatangi rumah kerabat untuk saling bermaafan. Tradisi ini bukan sekadar formalitas, tetapi wujud nyata dari semangat kebersamaan yang telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Indonesia.
Salah satu tradisi yang terus dilestarikan adalah halal bihalal. Acara ini biasanya digelar oleh instansi pemerintah, komunitas, maupun keluarga besar. Tahun ini, Gubernur Bengkulu Helmi Hasan menggelar halal bihalal di Balai Raya Semarak. Acara ini menjadi momen bagi masyarakat dan para pejabat daerah untuk berkumpul dalam suasana penuh keakraban.
BACA JUGA:Bengkulu Terancam Krisis BBM, 20 Kapal Terjebak di Pelabuhan Pulau Baai
BACA JUGA:Wali Kota Bengkulu Imbau Masyarakat Hati-Hati Mandi di Pantai Panjang
"Idul Fitri adalah saat yang tepat untuk saling memaafkan dan mempererat silaturahmi. Kami ingin memastikan bahwa semua elemen masyarakat bisa merasakan kebersamaan dalam kebahagiaan ini," ujar Presidium Majelis Wilayah (MW) Koprs Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Bengkulu, Iswayudi.
Tak hanya di tingkat pemerintahan, berbagai komunitas dan organisasi juga menggelar halal bihalal. Dari kampung-kampung hingga perkantoran, suasana akrab terlihat saat para peserta saling bersalaman dan bertukar cerita setelah lama tak bersua.
Selain halal bihalal, tradisi mudik tetap menjadi bagian penting dari perayaan Idul Fitri. Meskipun tantangan perjalanan kerap menghadang, seperti kemacetan dan kepadatan transportasi, semangat untuk berkumpul bersama keluarga tetap membara.
Di Bengkulu, pemudik yang kembali dari kota-kota besar seperti Jakarta, Palembang, dan Bandung mulai berdatangan beberapa hari sebelum Lebaran. Terminal dan stasiun dipenuhi wajah-wajah penuh haru, saling menyambut dalam dekapan keluarga yang lama dirindukan.
Tak hanya masyarakat umum, tradisi open house juga tetap berlangsung di berbagai tingkatan. Pejabat daerah, tokoh masyarakat, hingga pemuka agama membuka pintu rumah mereka bagi siapa saja yang ingin bersilaturahmi.
"Momentum Lebaran ini adalah saat yang tepat untuk mempererat hubungan antara pemerintah dan masyarakat. Kami ingin berbagi kebahagiaan bersama warga Bengkulu," kata Plt Direktur Utama Bank Bengkulu ini.
Open house juga menjadi ajang berbagi. Dimana makanan khas Lebaran seperti ketupat, opor ayam, dan rendang tersaji untuk para tamu. Tradisi ini semakin memperkuat rasa persaudaraan dan menegaskan bahwa Idul Fitri adalah momen kebersamaan tanpa sekat.
Idul Fitri bukan hanya tentang perayaan. Tetapi, juga refleksi diri dan memperkuat hubungan sosial. Dari tradisi halal bihalal hingga mudik dan open house, semua ini menjadi pengingat bahwa silaturahmi adalah nilai luhur yang harus dijaga.