Ini Dia Penyebab Mengapa Tanggal Idul Fitri Berubah Setiap Tahun

Idulfitri dirayakan pada tanggal berbeda di berbagai negara setiap tahun karena perbedaan sistem kalender dan metode penetapannya.-UGURTAN-Getty Images--

RADAR BENGKULU, JAKARTA - Idul Fitri selalu berubah waktunya. Sehingga, banyak yang heran. Mengapa begitu? Tanggal Idul Fitri ditentukan berdasarkan kalender Islam, yang merupakan kalender lunar dengan 12 bulan yang berjumlah total 354 atau 355 hari.

Seperti dikutip dari laman harian.disway. id, kalender Islam lebih pendek sekitar 10 hingga 12 hari dibandingkan dengan kalender Gregorian, tanggal Idul Fitri dan hari raya Islam lainnya selalu bergeser setiap tahunnya.

Untuk diketahui, dalam kalender Islam, setiap bulan dimulai saat bulan sabit pertama terlihat, yang berarti kalender berbeda hingga satu hari tergantung pada lokasinya.

Sedangkan waktu perayaan Idul Fitri biasanya mengikuti kalender resmi Arab Saudi atau pengamatan fase bulan setempat. Karena perbedaan ini, umat Islam di berbagai belahan dunia dapat merayakan Idul Fitri pada tanggal yang berbeda.

Selain itu, durasi puasa Ramadan juga bisa bervariasi tergantung pada waktu matahari terbit dan terbenam di masing-masing wilayah.

Bagaimana Tanggal Idul Fitri Ditentukan?

Tanggal Idul Fitri ditentukan berdasarkan kalender Islam. Idul Fitri selalu jatuh pada awal bulan ke-10 kalender Islam, yang dikenal sebagai Syawal.Kalender Islam, yang juga disebut kalender Hijriah, adalah sistem lunar murni. Sistem ini bergantung pada penampakan bulan, dan setiap bulan dimulai dengan munculnya bulan baru.

BACA JUGA:Sambut Idul Fitri 1446 H, Ruas Jalan Argamakmur-Lais Diperbaiki Sementara

BACA JUGA:Bawaslu BS Imbau Hari Raya Idul Fitri Tidak Dicederai Kampanye Pilkada

Dalam satu bulan dalam kalender Islam dapat terdiri dari 29 atau 30 hari, tergantung pada pengamatan atau perhitungan bulan baru. Jika bulan baru diamati atau dihitung, bulan akan berlangsung selama 30 hari. Namun, jika bulan baru tidak terlihat atau konfirmasinya tidak pasti, bulan akan berlangsung selama 29 hari.

Waktu perayaan biasanya dikaitkan dengan kalender resmi Arab Saudi atau fase bulan setempat. Karena, hal ini berbeda di seluruh dunia, dan waktu matahari terbenam dan terbit juga berbeda, umat Islam di berbagai negara mungkin merayakan Ramadhan pada tanggal yang berbeda dan berpuasa untuk jangka waktu yang berbeda.

Metode Penentuan Awal Bulan

Penentuan awal bulan Islam bisa dilakukan dengan dua metode utama yaitu rukyatul hilal dan hisab. Rukyatul hilal adalah metode pengamatan hilal secara langsung untuk menentukan awal bulan Hijriah. Metode ini dilakukan dengan cara mengamati bulan sabit pertama setelah matahari terbenam pada hari ke-29 bulan berjalan.

Seandainya kalau bulan sabit terlihat dengan mata telanjang atau alat bantu optik seperti teleskop, maka malam itu sudah masuk ke bulan baru Sedangkan metode hisab adalah metode penentuan awal bulan dengan menggunakan perhitungan astronomi. Metode ini menggunakan perhitungan matematis dan data astronomi untuk memperkirakan posisi bulan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan