Nyamuk tertarik pada karbon dioksida yang dihasilkan saat kita bernapas
. Orang yang memproduksi lebih banyak karbon dioksida, seperti mereka yang memiliki berat badan lebih atau wanita hamil, cenderung lebih banyak menarik perhatian nyamuk.
Selain itu, orang yang beraktivitas fisik atau berolahraga juga mengeluarkan lebih banyak karbon dioksida, sehingga membuat mereka lebih rentan terhadap gigitan nyamuk.
3. Keringat dan Suhu Tubuh
Nyamuk tertarik pada asam laktat, amonia, dan zat lain yang terdapat dalam keringat.
Orang yang berkeringat lebih banyak atau memiliki suhu tubuh lebih tinggi cenderung lebih disukai nyamuk.
Selain itu, suhu tubuh yang lebih hangat memberikan sinyal yang jelas bagi nyamuk bahwa ada sumber darah di dekatnya.
4. Bakteri di Kulit
Komposisi bakteri yang hidup di kulit kita juga mempengaruhi daya tarik kita terhadap nyamuk.
Sebuah studi di PLoS ONE menemukan bahwa orang yang memiliki variasi bakteri tertentu di kulit mereka lebih rentan digigit nyamuk.
Bakteri ini mempengaruhi bau tubuh seseorang, yang bisa menjadi faktor penentu apakah nyamuk akan mendekat atau tidak.
5. Pakaian Berwarna Gelap
Meskipun faktor biologis memainkan peran besar, pakaian yang kita kenakan juga dapat menarik nyamuk.