radarbengkulu.bacakoran.co — Setiap hari Senin, banyak pekerja dan pelajar di seluruh dunia mengalami perasaan lesu dan kurang semangat, fenomena yang dikenal sebagai Monday blues.
Perasaan ini biasanya muncul setelah akhir pekan yang penuh dengan kegiatan santai atau waktu bersama keluarga, dan berubah menjadi rutinitas kerja atau sekolah yang menuntut.
Menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Psikologi Indonesia, sekitar 60% responden mengaku merasakan Monday blues setiap minggunya. Faktor utamanya adalah transisi dari hari libur ke hari kerja, tekanan untuk memenuhi target, hingga kurangnya istirahat yang cukup.
"Saat akhir pekan, kebanyakan orang merasa bebas dari kewajiban dan tanggung jawab, sehingga ketika kembali ke rutinitas, tubuh dan pikiran belum sepenuhnya siap, inilah yang memicu perasaan malas, cemas, atau bahkan frustrasi pada hari Senin." ujar Dr. Dian Permata, seorang psikolog klinis dari Universitas Indonesia.
BACA JUGA:Sejumlah Pedagang Keluhkan Tumpukan Pasir Akibat Ombak
BACA JUGA:BAB berdarah? Jangan Lengah yuk Pahami 6 Penyebab BAB Berdarah dan Cara mengatasinya
Fenomena ini bukan hal baru. Namun, dengan tuntutan pekerjaan yang semakin tinggi dan waktu istirahat yang terbatas, Monday blues semakin sering dialami oleh masyarakat modern, khususnya di kota-kota besar.
Tips Mengatasi Monday Blues
Meski demikian, ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau bahkan menghilangkan Monday blues:
1. Persiapkan diri pada hari Minggu malam: Menyiapkan pekerjaan atau tugas sehari sebelumnya dapat membantu mengurangi stres di hari Senin.
2. Tidur yang cukup: Pastikan mendapatkan tidur yang berkualitas pada Minggu malam untuk memastikan tubuh dan pikiran segar saat bangun.