RADAR BENGKULU - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis Partalite di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Kota Bengkulu kembali terjadi. Beberapa warga yang hendak mengisi bahan bakar harus berhadapan dengan realitas bahwa BBM subsidi ini seringkali tidak tersedia, terutama pada sore hari.
Kondisi ini memicu keluhan dari masyarakat, yang merasa kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar dengan harga terjangkau tersebut.
Salah seorang warga Kota Bengkulu, Andri Saputra, mengungkapkan kekecewaannya saat tidak bisa mendapatkan Partalite di beberapa SPBU yang ia datangi.
"Tadi saya ke SPBU Km 6,5 dan SPBU Km 8, tapi Partalite kosong. Bahkan di SPBU Km 6,5, beberapa BBM Non Subsidi seperti Pertamax juga kosong," ujar Andri pada Kamis malam, 26 September 2024.
BACA JUGA:Aturan Pembelian BBM Subsidi Akan Dirombak
BACA JUGA:Soal Pengisian BBM di SPBU, Seluruh Maneger Dipanggil Polsek Kota Manna
Ia menjelaskan, kelangkaan ini bukan terjadi hanya sekali dua kali. Dalam beberapa pekan terakhir, Partalite memang semakin sulit dicari di Bengkulu. Kalaupun tersedia, antrean yang mengular menjadi pemandangan sehari-hari.
"Akhir-akhir ini Partalite susah dicari. Kalau pun ada, antreannya panjang sekali," kata Andri lagi.
Lebih lanjut menurut Andri, kelangkaan Partalite ini tentu sangat berdampak. Selain harus berkeliling mencari SPBU yang masih menyediakan bahan bakar, waktu yang dihabiskan dalam antrean juga cukup menguras energi.
"Kalau terus begini, sulit sekali bagi kami yang setiap hari butuh BBM untuk bekerja. Apalagi, BBM Non Subsidi harganya lebih mahal," keluh Andri.
BACA JUGA:Usai Isi BBM, Mobil Terbakar di SPBU
BACA JUGA:Pasokan Aman, Pengiriman BBM ke Pulau Enggano Terjaga Meski Cuaca Buruk
Kondisi ini memunculkan harapan agar Pertamina segera mengambil langkah untuk memperbaiki distribusi Partalite di wilayah Bengkulu.
Masyarakat berharap kuota harian yang dikirim ke SPBU dapat kembali ditingkatkan, sehingga tidak ada lagi kelangkaan yang berulang.
Di sisi lain, pemerintah daerah juga diharapkan dapat berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan kebutuhan BBM subsidi ini terpenuhi dengan baik, mengingat Partalite masih menjadi bahan bakar yang paling banyak digunakan oleh masyarakat kelas menengah ke bawah.