Kabupaten Seluma Jadi Pilot Project Interctopping Kelapa Sawit

Seluma Jadi Pilot Project Intercropping Kelapa Sawit--
RADAR BENGKULU, SELUMA- Kabupaten Seluma bakal menjadi lokasi pilot project program pertanian berkelanjutan melalui sistem tumpang sari (intercropping) pada lahan sawit. Hal ini ditandai dengan kedatangan tim dari Belanda yang dipimpin Prof. Maya Slingerland.
Ia disambut langsung oleh Bupati Seluma, Teddy Rahman,SE.MM dan Senator DPD RI asal Bengkulu, Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., M.SM di Ruang Kerja Bupati Seluma, Kamis (19/6).
Pertemuan membahas implementasi proyek tumpang sari sawit di Desa Riak Siabun, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, dengan lahan seluas 10 hektar yang akan berlangsung selama tiga tahun.
Program itu nantinya merupakan kerja sama antara PT Arkonesia, perusahaan pertanian berbasis iklim yang dipimpin alumni Wageningen University Yusrian Saubara (Yanda), dengan dukungan Pemerintah Belanda dalam skema program SustainPalm.
" Alhamdulillah, Kabupaten Seluma kedatangan tamu istimewa, Senator DPD RI Apt. Destita Khairilisani, S.Farm., M.SM. bersama Prof. Maja Slingerland dari Wageningen University, Belanda. Dalam kunjungan ini, dibahas program intercropping atau tumpang sari di lahan sawit. Program ini terbukti sukses di Kalimantan dan in shaa Allah akan kita coba terapkan di Bengkulu, termasuk di Seluma. Selain ramah lingkungan, program ini juga membuka peluang petani kita untuk go internasional karena sudah memiliki pasar di Eropa," sampai Bupati Seluma, Teddy Rahman.
BACA JUGA:Tim Voli Padang Rambun Juarai Bos Muda Cup
BACA JUGA:Pemkab Seluma Berupaya Tingkatkan Luas Tambah Tanam Padi
Tahap awal akan dimulai dari proyek percontohan (pilot project) berskala kecil, sebelum diterapkan lebih luas. Mulai dari bibit, pupuk, hingga pemasaran hasil panen akan difasilitasi.
" Harapan kita bersama, semoga program ini bisa membawa manfaat besar meningkatkan pendapatan, serta kesejahteraan petani kita di Seluma," sampainya.