Ini Langkah DPPKB-P3A Bengkulu Selatan Atasi Pernikahan Dini

DPPKB-P3A Bengkulu Selatan melakukan pendampingan terhadap Calon Pengantin(Catin) agar kedepannya tidak terjadi Stunting--

RADAR BENGKULU, MANNA - Untuk menciptakan Kabupaten Layak Anak (KLA) serta pencegahan terjadinya Stunting

Saat ini Pemerintah Daerah Bengkulu Selatan terus mencari langkah hindarkan remaja lakukan pernikahan dini. Melalui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-P3A), dalam hal ini tim penyuluh program Keluarga Berencana (KB) hadir disetiap kecamatan.

Kepala DPPKB-P3A Bengkulu Selatan Ferry Kusnadi, SE menyampaikan saat ini pihaknya terus melakukan sosialisasi mencegah remaja melakukan pernikahan dini. Adapun langkah - langkah yang diambil salah satu langkah menurunkan kasus stunting. Upaya ini termasuk kategori pencegahan kasus stunting dari hulu sampai ke hilir.

"Hal ini kita lakukan mengingat kasus stunting di Kabupaten Bengkulu Selatan masih saja terjadi setiap tahunnya. Langkah yang kita lakukan ini juga untuk mendukung program Pemerintah Pusat dalam menciptakan Indonesia zero Stunting," papar Feri diruangannya Jum'at (20/06).

BACA JUGA:Pemerintah Iran Berterima Kasih atas Sikap pemerintah Indonesia

BACA JUGA:Rifai Tajudin Menghadiri Musrenbang RPJMD Provinsi Bengkulu 2025-2029

Adapun beberapa langkah yang dilakukan selain penyuluhan langsung kepada para remaja yang menjadi sasaran. DPPKB-P3A juga rutin melakukan koordinasi dengan pihak Kantor Urusan Agama (KUA) di masing-masing wilayah kecamatan.

Penyuluhan ini difokuskan kepada remaja karena mereka akan menjadi calon orang tua. Sehingga, diharapkan dapat menjalankan perilaku hidup sehat. Tidak terjerumus dengan pergaulan bebas,selain itu peran orang tua dalam melakukan pengawasan juga sangat penting.

Selain itu diharapkan juga remaja agar selalu mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Selain itu,dapat memperluas wawasannya dengan mendalami isu stunting. Remaja juga menyuarakan permasalahan serta dampak stunting kepada masyarakat secara luas.

Remaja sebagai agen perubahan di masyarakat juga dapat memberikan sumbang saran dalam mendukung program pemerintah dalam upaya pencegahan stunting. Untuk itu diharapkan  remaja dapat berperan aktif dalam upaya pencegahan stunting.

"Selain itu kita terus berkomunikasi dengan para remaja melalui berkunjung kesetiap sekolah - sekolah,yang mana nantinya kalau Anatar remaja. Mungkin dalam perbincangan akan lebih mudah masuk dibandingkan dengan nasehat yang diberikan,itulah gunanya agen remaja dalam mencegah Stunting dengan membatasi pergaulan,"pungkas Feri.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan