7 Mitos dan Fakta Seputar Makanan yang Baik dan Buruk untuk Ibu Hamil

Selasa 03 Sep 2024 - 09:07 WIB
Reporter : Naura Qristina
Editor : syariah m

 

radarbengkulu.bacakoran.co - Kehamilan adalah periode yang penuh dengan perubahan, baik fisik maupun emosional. Salah satu perubahan terbesar adalah kebutuhan akan nutrisi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin. 

Namun, banyak mitos yang beredar seputar makanan yang baik dan buruk untuk ibu hamil. 

Penting bagi ibu hamil untuk mengetahui mana yang fakta dan mana yang hanya mitos, agar dapat membuat keputusan yang tepat terkait asupan nutrisi mereka.

Mitos 1: Ibu Hamil Harus Makan untuk Dua Orang

Fakta: Meskipun ibu hamil perlu memastikan mereka mendapatkan cukup nutrisi, ini tidak berarti mereka harus makan dua kali lipat dari porsi biasa. Pada trimester pertama, kebutuhan kalori ekstra hampir tidak ada. 

BACA JUGA:5 Tips Menjaga Hubungan Dengan Pasangan Tetap Sehat Saat Hamil

BACA JUGA:9 Manfaat Kesehatan Mengonsumsi Buah Plum Saat Hamil, Ternyata Dapat Mencegah Prematur

Mulai trimester kedua, ibu hamil hanya memerlukan tambahan sekitar 300-500 kalori per hari, tergantung pada tingkat aktivitas dan kebutuhan nutrisi individu. Yang penting adalah kualitas makanan, bukan kuantitasnya.

 

Mitos 2: Hindari Makanan Laut Karena Kandungan Merkuri

 

Fakta: Tidak semua makanan laut mengandung merkuri tinggi. Sebenarnya, makanan laut seperti salmon, sarden, dan tuna yang rendah merkuri sangat baik dikonsumsi karena kaya akan asam lemak omega-3 yang penting untuk perkembangan otak janin. 

 

Ibu hamil sebaiknya menghindari ikan dengan kadar merkuri tinggi seperti hiu, ikan todak, dan king mackerel, tetapi tetap bisa mengonsumsi makanan laut rendah merkuri dalam jumlah yang moderat.

Kategori :