Perbedaan Harga Pertamax di SPBU dan Pertashop Memang Disengaja, Untuk Menjaga Keadilan Ekonomi

Sabtu 17 Aug 2024 - 21:32 WIB
Reporter : windi
Editor : Azmaliar

RADAR BENGKULU   - Harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax kini masih mengalami perbedaan antara Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dan Pertashop. 

Di SPBU, harga Pertamax dipatok Rp 14.300 per liter. Sedangkan di Pertashop, harganya lebih murah. Yakni, Rp 14.100 per liter. Selisih Rp 200 per liter ini menjadi perhatian publik, terutama bagi masyarakat pedesaan yang lebih banyak bergantung pada Pertashop.

Region Manager Retail Sales Sumbagsel Pertamina, Awan Raharjo  menjelaskan, perbedaan harga tersebut merupakan kebijakan yang sengaja diterapkan untuk memberikan sedikit keadilan bagi masyarakat desa.

 "Kita ingin memberikan sedikit rasa keadilan kepada masyarakat untuk menikmati BBM jenis baik. Karena kita tahu, Pertashop ini adanya di desa-desa," jelas Awan.

BACA JUGA:Terima B1-KWK PKB, Helmi-Mian Mantapkan Langkah dengan Dukungan 23 Kursi Parlemen

BACA JUGA:Tabitha Rima Athaya: Bakat Paskibra Ini Warisan dari Keluarga

Saat dikonfirmasi mengenai alasan tidak diseragamkannya harga menjadi Rp 14.300 per liter di semua titik penjualan, Awan mengungkapkan bahwa perbedaan ekonomi antara masyarakat kota dan desa menjadi salah satu pertimbangan utama. 

Menurutnya, kebijakan ini bertujuan untuk membantu masyarakat pedesaan yang mungkin lebih terbebani oleh kenaikan harga BBM.

Lebih lanjut Awan menegaskan, perbedaan harga ini berlaku secara nasional. "Ini berlaku secara nasional," katanya singkat. 

Ia juga menambahkan, harga ini telah mulai diberlakukan sejak beberapa waktu lalu. Baik di SPBU maupun Pertashop.

BACA JUGA:Pertamina Beberkan Penyebab Antrean BBM di SPBU Kepada Gubernur Rohidin

Perbedaan harga ini tidak hanya memicu perhatian masyarakat, tetapi juga mencerminkan perubahan perilaku konsumen. 

Fenomena terbaru menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang beralih membeli Pertamax karena pasokan Pertalite yang sering kali habis di sejumlah SPBU di Provinsi Bengkulu.

Kebijakan Pertamina ini mendapat dukungan dari Ketua Umum Himpunan Pertashop Merah Putih (HPMP) Indonesia, Staven. 

Menurut Staven, selisih harga tersebut adalah langkah strategis untuk memastikan Pertashop tetap kompetitif di pasar. Terutama dalam menghadapi persaingan dengan pengecer BBM dan SPBU. 

Kategori :