Kepala Desa Tanjung Aur dan Warga Kompak Memperbaiki Jembatan Rusak dengan Swadaya

Kepala Desa Tanjung Aur dan Warga Kompak Memperbaiki Jembatan Rusak dengan Swadaya -Hendri-
RADAR BENGKULU, KAUR - Untuk memperbaiki jembatan rusak yang terletak di KM 1 BRT menuju Desa Tanjung Aur Kecamatan Maje Kabupaten Kaur warga kompak Gotong royong menggunakan dana swadaya pada Minggu 6 juli 2025.
Gotong royong dihadiri anggota DPRD Kaur Dapil Maje Nasal Joni Bahrul, SH dan Marlian diikuti Kepala Desa Tanjung Aur Supriyadi, Babinsa, Bhabinkamtibmas, warga Desa Tanjung Aur, Linau dan Benteng Harapan.
BACA JUGA:Pemda Kaur Bentuk Satgas PAD Genjot Pendapatan Daerah tahun 2025
Pada kesempatan itu, Kepala Desa Tanjung Aur Supriyadi mengatakan, gotong royong memperbaiki satu-satunya jalan menuju Desa Tanjung Aur sudah rusak parah dan membahayakan bagi pengendara yang melewati, terutama bagi petani yang membawa hasil kebun, baik kopi dan sawit. Gotong royong ini inisiatif bersama warga, untuk menggunakan dana swadaya dari warga, maupun bantuan setiap yang mau memberikan, membantu secara materi maupun imateril demi memperbaiki jembatan.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua warga maupun orang yang terlibat memberikan bantuan baik berupa materi maupun imateril, demi memperbaiki jembatan satu-satu menuju Desa Tanjung Aur," ungkap Supriyadi.
Dikatakan Supriyadi, jembatan yang terletak di KM 1 BRT masih di lingkungan Desa Linau ini satu-satunya jalan menuju Desa Tanjung Aur. Kalau sampai jembatan ini tidak bisa dilewati maka kami tidak punya jalan untuk pulang, kalaupun ada jarak tempuh dua kali lipat jauhnya. Namun karena sudah menjadi kesepakatan bersama, kami berkomitmen untuk memperbaiki jembatan dengan dana seadanya. Nantinya kami berharap ada perhatian dari pemerintah mengenai jembatan ini agar dibangun secara permanen.
"Jembatan yang kami perbaiki secara swadaya ini, tidak terjamin bisa awet lebih lama, tentu kami tetap berharap ada perhatian dari pemerintah, agar dibangun lebih permanen, selain jembatan tentu jalan, sudah belasan tahun jalan belum ada peningkatan, jalan yang kami lalui masih aspal merah, kami warga merindukan perhatian dari pemerintah, agar jalan dibangun aspal hitam minimal pengerasan menggunakan batu kerikil," tutur Supriyadi.(hel)