RADAR BENGKULU – Pasca Musim kemarau lalu memang banyak membuat lahan menjadi kering. Selain terik matahari yang seakan terasa seperti membakar tubuh, dehidrasi juga terkadang tidak dapat dihindari.
Ani Fitri, seorang penjual Es Tebu di Jalan Telaga Dewa, tepatnya disamping UINFAS Bengkulu,mengeluhkan Tebu yang saat ini masih sukar didapat. Akibat dari musim kemarau beberapa waktu lalu, perempuan berhijab tersebut mengatakan Tebu menjadi lebih lambat dalam bertumbuh, sehingga tidak dapat diambil dalam jumlah banyak.
“Tebu kan sekarang susah, gara-gara abis musim kemarau itu. Tebu nya jadi lambat tingginya. Biasanya kita bawa 20 batang ke tempat jualan, sekarang Cuma 15 batang,” ujarnya saat diwawancarai oleh RADAR BENGKULU pada Rabu, 24 Januari 2024.
Selain musim kemarau, Mahasiswa yang sedang menjalani libur semester juga menjadi salah satu hal yang mengakibatkan sepinya pembeli. Perempuan berusia 38 tahun tersebut juga menyampaikan jumlah penghasilan yang didapat pun berkurang hingga lebih dari 50% penghasilan biasanya.
BACA JUGA:Nilai Kesabaran dalam Mewujudkan Ketakwaan Kepada Allah SWT
BACA JUGA:Usulan Lampu Jalan di Desa Jadi Prioritas
BACA JUGA:RRB Gelar Aksi Untuk Mendorong Kepentingan Rakyat dalam Pemilu 2024
“Kalo mahasiswa masuk mah bisa sampe 200 ribu lebih, kalo lagi pada libur gini paling 100 ribu, kadang ga nyampe juga. Mana tebu lagi susah,” tuturnya.
Ibu dari 2 anak tersebut hanya bisa berharap cuaca segera membaik sehingga tidak menjadi kendala untuk berjualan kedepannya.