Ketua PWNU: Pemerintah Daerah yang Tidak Perhatian Dengan NU Adalah yang Tidak Tahu Sejarah NU

Pelantikan Pengurus PCNU Seluma Periode 2025-2030--
RADAR BENGKULU, SELUMA - Ketua PWNU Bengkulu Prof Dr. H. Khairudin Wahid M. Ag menilai masih adanya pemerintah daerah yang memandang remeh keberadaan Nahdlatul Ulama (NU) di daerah terjadi karena pemerintah daerah belum memahami eksistensi dan sejarah NU.
"Pemerintah daerah yang tidak perhatian dengan NU adalah yang tidak tahu sejarah NU," sampai Ketua PWNU Prof Dr Khairudin Wahid M. Ag saat pelantikan Pengurus PCNU periode 2025-2030 di MDTA Miftahul Ulum Desa Purbosari, Kecamatan Seluma Barat pada Minggu (29/6).
Pernyataaan itu juga mengindikasikan adanya hubungan antara pemahaman sejarah NU dengan kepedulian pemerintah daerah terhadap organisasi tersebut. Secara sederhana, pernyataan itu menyiratkan bahwa jika pemerintah daerah memahami sejarah NU, maka mereka akan lebih perhatian terhadap NU.
" NU (Nahdlatul Ulama) adalah organisasi Islam terbesar di Indonesia yang memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa. NU sebagai organisasi yang menganut paham Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja) dan memiliki tradisi bermazhab sangat berperan aktif dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, baik melalui laskar perjuangan fisik maupun dakwah. Bahkan NU lahir sebelum kemerdekaan. Setelah kemerdekaan, NU juga terlibat dalam dinamika politik dan pembangunan bangsa," sampai Khairudin Wahid.
BACA JUGA:Seluma Bakal Jadi Kampung Nelayan Merah Putih Tahun 2025
BACA JUGA:Kabar Baik, Seluma Bakal Miliki Rumah Sakit Kejaksaan
Jika pemerintah daerah memahami sejarah NU, termasuk peran pentingnya dalam sejarah bangsa dan kiprahnya dalam masyarakat, maka mereka diharapkan akan lebih perhatian dan peduli terhadap NU. Perhatian ini bisa berupa dukungan terhadap program-program NU, kerjasama dalam pembangunan daerah, atau pengakuan terhadap peran NU dalam menjaga nilai-nilai keagamaan dan sosial.