RADAR BENGKULU, JAKARTA -- Program medical check up (MCU) gratis pada hari ulang tahun tidak hanya bisa dilakukan di puskesmas. Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa nantinya masyarakat bisa melakukan MCU gratis di klinik swasta.
Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, ia menyebut bahwa saat ini terdapat sekitar belasan ribu klinik swasta yang bisa menunjang 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
"Screening ini nanti kan dilakukan di 10 ribu puskesmas dan kemungkinan juga nanti akan kita lakukan di klinik-klinik swasta," kata Budi ditemui di Kantor Kemenkes, Jakarta, 9 Januari 2025.
Lebih lanjut dikatakan, pelibatan klinik swasta ini mengingat program MCU gratis pada hari ulang tahun tersebut ditujukan kepada seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.
"Klinik swasta yang ada 15-20 ribu supaya bisa menjangkau 280 juta (warga Indonesia) karena nggak mungkin ini dilakukan di rumah sakit-rumah sakit. Kurang," tandasnya.
BACA JUGA:Inilah 7 Manfaat Daun Singkong Untuk Bumil
BACA JUGA:6 Perbedaan Kandungan Gizi Antara Buah Segar dan Buah Kering
Ia juga mengatakan, hal ini pun sekaligus membantah bahwa program ini layaknya medical check up yang biasa dilakukan warga golongan menengah atas di rumah sakit yang memakan biaya besar.
Dijelaskannya, skrining ini diarahkan untuk mencegah penyakit penyebab kematian tertinggi di Indonesia, yakni stroke dan jantung. "Stroke sama jantung itu yang harus di-screen tiga sebenarnya: tekanan darah, gula darah, sama lemak darah atau kolesterol. Ini kalau diukur, puluhan juta rakyat Indonesia yang punya problem ini."
Ketika seorang yang belum mencapai kondisi parah tersebut bisa ditangani di tingkat puskesmas. "(Problem) ini sebenarnya ditangani di puskesmas, tidak usah sampai kemudian kena stroke, kanker, cuci darah segala macam asal skriningnya gratis ini yang mau kita kejar. Tidak secanggih yang dibayangkan untuk golongan menengah," paparnya.
Di samping itu, Budi mengatakan bahwa pelaksanaan program ini akan mendopsi pada rekam medis digital seperti ketika pandemi Covid-19 lalu.
"Kita akan pakai sistem Satu Sehat atau PeduliLindungi. Jadi mulai menunggu ini, kita akan promosikan supaya di-download lagi dan daftarkan karena lewat Satu Sehat nanti akan kita kirim pesan-pesannya," paparnya.(*)