radarbengkulu.bacakoran.co — Bank Indonesia kembali menyelenggarakan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024, puncak dari High Level Event (HLE) yang telah menjadi tradisi sejak tahun 1969.
Acara yang berlangsung pada 29 November 2024 di Jakarta ini mengusung tema Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional.
BACA JUGA:BSI Maslahat Selenggarakan Pelatihan Pengembangan Bank Wakaf Mikro di Yogyakarta
PTBI menjadi platform penting bagi Bank Indonesia untuk memaparkan asesmen mengenai kondisi perekonomian nasional, tantangan global, serta arah kebijakan ekonomi ke depan.
Dalam sambutannya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyampaikan sejumlah poin penting terkait dinamika ekonomi global dan nasional.
Ia menyoroti lima karakteristik utama ketidakpastian global yang diperkirakan akan memengaruhi perekonomian dunia hingga 2026, yaitu perlambatan pertumbuhan, tekanan inflasi, suku bunga tinggi di Amerika Serikat, penguatan dolar, dan pergeseran preferensi investasi global.
**Dinamika Global dan Tantangan untuk Indonesia**
Perry menjelaskan bahwa perekonomian global menghadapi perlambatan pertumbuhan yang tidak merata. Pada 2025 dan 2026, Amerika Serikat diperkirakan akan mengalami perbaikan ekonomi, sementara Tiongkok dan Eropa cenderung melambat. Di sisi lain, India dan Indonesia masih menunjukkan prospek pertumbuhan yang cukup baik.
Selain itu, tekanan inflasi dunia diperkirakan akan kembali meningkat pada 2026 akibat gangguan rantai pasok dan perang dagang. Kenaikan suku bunga Amerika Serikat yang diprediksi mencapai 5% pada 2026 turut memperbesar tekanan bagi negara berkembang, termasuk Indonesia. Penguatan dolar AS dari 101 ke 107 indeks nilai tukar akan menekan nilai tukar mata uang di seluruh dunia, termasuk rupiah.