“Gejolak global tersebut berdampak negatif bagi berbagai negara, termasuk Indonesia. Namun, ekonomi nasional telah menunjukkan daya tahan yang kuat, berkat sinergi antara berbagai pihak,” ujar Perry.
**Proyeksi Ekonomi Indonesia**
Bank Indonesia optimis perekonomian nasional akan tumbuh pada kisaran 4,8–5,6% pada 2025 dan 4,9–5,7% pada 2026. Konsumsi domestik, investasi, dan ekspor diperkirakan tetap menjadi pendorong utama pertumbuhan. Inflasi diproyeksikan terkendali dalam kisaran 2,5±1% pada periode tersebut.
Nilai tukar rupiah akan dijaga stabil melalui bauran kebijakan moneter dan fiskal yang konsisten. Bank Indonesia juga memperkirakan peningkatan pertumbuhan kredit sebesar 11–13% pada 2025–2026, sejalan dengan stabilitas sistem keuangan yang terus dijaga.
**Sinergi untuk Stabilitas dan Transformasi**
Dalam PTBI 2024, Perry menekankan pentingnya sinergi dalam lima area kebijakan utama:
1. Stabilitas Makroekonomi dan Keuangan: Menguatkan koordinasi dalam menjaga inflasi, stabilitas nilai tukar, dan disiplin fiskal.
2. Permintaan Domestik: Meningkatkan konsumsi masyarakat dan investasi, terutama pada sektor-sektor prioritas seperti UMKM, ekonomi kreatif, dan pariwisata.
3. Produktivitas Ekonomi Nasional: Mempercepat hilirisasi industri, menurunkan biaya investasi, dan mendorong pendidikan vokasi.