Puluhan Kerbau Mati Mendadak di Kampung Melayu Bengkulu, Peternak Rugi puluhan Juta
kerbau mati mendadak--
RADAR BENGKULU – Warga Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu digemparkan oleh kematian mendadak puluhan kerbau dalam waktu singkat. Dahlan, seorang peternak di RT 2 RW 01, mengungkapkan bahwa tujuh ekor kerbau miliknya mati hanya dalam kurun waktu seminggu.
"Awalnya kerbau saya terlihat sehat. Tidak ada tanda-tanda sakit. Tapi tiba-tiba, dalam hitungan kurang dari 12 jam, mereka mati," ujar Dahlan pada Kamis, 5 Desember 2024.
Dahlan menceritakan bahwa setiap pagi, kerbaunya dilepas keluar kandang dalam kondisi sehat. Namun, pada sore hari saat hendak dimasukkan kembali ke kandang, beberapa diantaranya mulai menunjukkan gejala aneh.
"Mereka kehilangan nafsu makan, dari hidung keluar lendir, dan mengeluarkan suara ngorok. Kami sudah mencoba menyuntik vitamin dan obat, tapi tidak ada hasil," jelasnya.
Kematian mendadak ini tidak hanya menimpa ternak milik Dahlan. Ia mengungkapkan bahwa sekitar 30 ekor kerbau milik peternak lain di wilayah tersebut juga mengalami nasib serupa.
BACA JUGA:KPK Amankan Dua Koper, 10 Tas Dokumen dan 1 Kardus di Ruang Kerja Gubernur, Sekdaprov dan Karo Umum
BACA JUGA:Irman Sawiran Usul Hak Interpelasi Tentang Kejelasan Kas Pemkot Bengkulu
"Dari 25 ekor kerbau yang saya miliki, tujuh sudah mati. Sekarang tinggal 18 ekor. Kalau terus begini, habis semua," ungkap Dahlan, penuh kekhawatiran.
Dahlan memperkirakan kerugian yang dialaminya sudah mencapai sekitar Rp 70 juta. Angka ini terus bertambah jika tidak ada langkah cepat untuk mengatasi wabah yang diduga menyerang ternak di wilayahnya.
"Kami benar-benar berharap ada bantuan. Kalau dibiarkan, kami akan kehilangan semua ternak," keluhnya.
Para peternak setempat, termasuk Dahlan, telah melaporkan masalah ini kepada Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinakeswan) Provinsi Bengkulu. Mereka meminta pemerintah segera turun tangan untuk memberikan vaksinasi atau tindakan pencegahan lainnya.
Menurut Dahlan, hingga saat ini, para peternak di kawasan tersebut belum pernah menerima bantuan vaksin dari pemerintah.
"Kami ingin menyelamatkan kerbau yang masih hidup. Kalau terus mati, kami habis-habisan," kata Dahlan.
BACA JUGA:Pemprov dan KemenkumHAM Bengkulu Kukuhkan 43 Desa dan Kelurahan Sadar Hukum