Khutbah Jumat: Ciri-Ciri Orang Munafik Dalam Beribadah
Dr. Nur Hidayat, M.Ag--
BACA JUGA:Khutbah Jumat: Hikmah Mensyukuri Nikmat
Orang munafik sangat sulit diatasi karena tidak dapat diketahui secara langsung, sehingga lebih berbahaya daripada orang kafir. Oleh karena itu, Islam sangat membenci kaum munafik. Bahkan Allah SWT memberikan ancaman bagi mereka dengan ancaman yang besar yaitu akan dimasukkan dalam neraka yang paling bawah sebagaimana firman Allah dalam surat al-Nisa’ ayat 145 yang artinya:
''Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu sekali-kali tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka.''
CIRI-CIRI MUNAFIK
Meskipun munafik sangat dibenci dan dilaknat oleh Allah SWT, namun pada kenyataannya banyak manusia yang mengadopsi sifat tersebut.
Secara umum, ciri-ciri orang munafik terbagi kepada dua macam. Pertama berkaitan dengan hubungan kepada manusia (hablun minannas) dan kedua berkaitan dengan hubungan kepada Allah SWT (hablun minallah).
Ciri munafik yang berkaitan dengan sesama manusia sebagaimana dinyatakan dalam hadist yang artinya: ''Tanda-tanda orang munafik ada tiga. Apabila berkata ia berdusta. Apabila berjanji ia mengingkari. Apabila diberi amanah ia berkhianat.''
Jamaah Shalat Jumat yang berbahagia
Adapun ciri-ciri munafik yang berkaitan dengan hubungan kepada Allah SWT terlihat dari ibadah yang dilakukannya.
Di dalam Al-Qur’an Allah SWT menjelaskan dengan terperinci tersebut sebagaimana dalam surat al-Nisa’ ayat 142 yang artinya: ''Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat, mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia. Dan tidaklah mereka menyebut Allah SWT kecuali sedikit sekali.''
Pada ayat tersebut Allah SWT menjelaskan empat ciri-ciri orang munafik dalam beribadah. Yaitu :
1. Yukhodiunallah (Selalu menipu Allah)
Ciri pertama yang dilakukan orang munafik pada ayat tersebut adalah mereka selalu berusaha menipu Allah SWT. Yang dimaksud menipu Allah SWT adalah bahwa mereka pura-pura beriman, bahkan ikut melaksanakan berbagai perintah Allah SWT padahal dalam hatinya mengingkari. Mereka mengira sikap mereka itu akan menyelamatkan mereka di dunia dan akhirat.
Terhadap mereka, Allah SWT membiarkan kaum munafik dalam pengakuan beriman dan mereka dilayani sebagaimana melayani para mukmin. Akan tetapi, sebenarnya Allah SWT telah menyediakan neraka buat mereka sebagai pembalasan tipuan mereka itu.
2. Wa idza qoomu ilasshalati qoomu kusala (Malas melaksanakan shalat)